NasionalBeritaHukumUmum

Panglima TNI: Doktrin Militer Harus Diubah Hadapi Dinamika Perang Global

BIMATA.ID, Jakarta – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto memberikan tanggapan terhadap konflik bersenjata yang sedang berlangsung antara Iran dan Israel.

Ia menekankan pentingnya kesiapan seluruh prajurit TNI dalam menghadapi dinamika perubahan global, termasuk eskalasi konflik yang mengubah karakter peperangan.

“Kita harus siap dengan menerima setiap perubahan. Para perwira harus menjadi perwira yang siap menerima perubahan,” ujar Jenderal Agus Subiyanto saat menghadiri acara penutupan pendidikan reguler angkatan 53 Sesko TNI.

Menurut Panglima, perubahan yang terjadi di medan perang menuntut TNI untuk mengubah pola pikir dan pola tindak secara menyeluruh, termasuk pembaruan terhadap doktrin militer yang telah ada.

“Kita harus merubah pola pikir dan pola tindak. Doktrin juga harus diubah, karena sekarang karakter peperangan juga sudah berubah,” tambahnya.

Dalam menghadapi tantangan tersebut, Panglima mengingatkan bahwa seluruh personel TNI harus menginternalisasi visi misi PRIMA, yaitu menjadi prajurit yang Profesional, Responsif, Integratif, Modern, dan Adaptif terhadap perkembangan zaman.

Jenderal Agus juga menyampaikan bahwa pembenahan internal TNI terus dilakukan, termasuk peningkatan kesejahteraan prajurit dan penguatan kemampuan dasar.

Salah satunya melalui kebijakan latihan menembak secara intensif.

“Saya keluarkan kebijakan bahwa setiap pendidikan harus bisa menembak 1.000 butir peluru. Ini untuk memperkuat kemampuan dasar prajurit,” tegasnya.

Sementara itu, Komandan Sesko TNI Marsekal Madya TNI Arif Widianto mengatakan, selama pendidikan, para perwira siswa (pasis) mendapatkan materi geopolitik dan geostrategis.

Kajian tersebut juga mencakup isu-isu terkini, termasuk konflik Iran-Israel, sebagai bagian dari pembelajaran kontekstual terhadap tantangan global.

 

Related Articles

Bimata