
BIMATA.ID, Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa penyatuan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) akan memperkuat akselerasi pembangunan sektor pertanian nasional.
Langkah ini dinilai strategis memperkuat peran kelembagaan petani untuk mendukung program prioritas Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam mewujudkan swasembada pangan.
Pada kesempatan itu, Mentan Amran mengungkapkan rasa bangga karena acara Munas ke-X diselenggarakan di lingkungan Kementerian Pertanian, yang ia sebut sebagai rumah besar bagi seluruh petani dan organisasi tani Indonesia.
Baca juga: Minta Menteri Lebih Cermat Ambil Kebijakan, Muzani: Jangan Bebani Presiden Prabowo
“Ini adalah momentum yang baik untuk menyatukan HKTI yang selama ini terbelah, menjadi satu kekuatan besar. Yang terpenting adalah bagaimana kita bersama-sama merealisasikan visi Presiden Prabowo, khususnya di sektor pertanian,” ujar Mentan Amran pada saat menghadiri Munas ke-10 HKTI di Kanpus Kementan, Jakarta, pada Selasa (24/06/2025).
Selain itu, Ia juga mengapresiasi semangat dan kekompakan para peserta Munas HKTI, yang datang dari 35 provinsi secara sukarela dalam waktu yang singkat.
Menurutnya, hal ini menjadi bukti nyata bahwa HKTI memiliki kekuatan besar dan komitmen tinggi untuk membangun pertanian nasional yang maju, dan berkelanjutan.
Lihat juga: Dorong Swasembada, Prabowo Targetkan 1 Juta Ton Jagung dari Dalam Negeri
“Kita akan petakan berdasarkan keunggulan komparatif, kemudian dikawal oleh HKTI. Sekarang Wakil Menteri Pertanian akan menjadi ketua HKTI, ini satu kesatuan tidak bisa terpisahkan mengawal program unggulan Presiden,“ ujarnya.
Sebagai informasi, Pemerintah sudah menjalankan berbagai kebijakan strategis dalam delapan bulan terakhir, seperti penghapusan utang petani bermasalah, peningkatan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah menjadi Rp6.500 per kilogram, serta penyaluran pupuk subsidi yang lebih tepat sasaran, menjadi bukti konkret dari komitmen tersebut.




