BIMATA.ID, Jakarta – Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, menerima kunjungan kehormatan dari tiga perwakilan negara Eropa di kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta.
Pertemuan ini menjadi bagian dari diplomasi pertahanan aktif Indonesia dalam memperkuat jejaring kerja sama internasional.
Kunjungan tersebut mencerminkan komitmen kuat Indonesia untuk menjalin kemitraan strategis dan berkelanjutan di bidang pertahanan, terutama dengan negara-negara di kawasan Eropa yang memiliki kapabilitas tinggi dalam teknologi dan industri pertahanan.
Dalam pertemuan dengan Menteri Pertahanan Bosnia dan Herzegovina, H.E. Zukan Helez, kedua pihak sepakat pentingnya membangun *Defence Cooperation Agreement* (DCA) sebagai fondasi kerjasama jangka panjang.
Baca Juga : Siswa SD Indonesia di Singapura Sambut Prabowo, Guru: Kami Bangga
Fokus kerja sama akan diarahkan pada industri pertahanan, transfer teknologi, serta investasi strategis.
Bosnia dan Herzegovina juga menawarkan peluang luas dalam sektor militer maupun sipil yang dinilai sejalan dengan kebutuhan Indonesia.
Menteri Sjafrie menyambut baik inisiatif tersebut sebagai bagian dari penguatan kemandirian pertahanan nasional.
Pertemuan berikutnya dilakukan dengan Wakil Kepala Staf Pertahanan Italia, Laksamana Madya Giacinto Ottaviani.
Keduanya membahas pentingnya kerja sama di sektor kemaritiman, khususnya dalam modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) Indonesia menghadapi tantangan geopolitik yang kian dinamis.
Menhan Sjafrie menekankan bahwa Italia merupakan mitra penting dalam pengembangan kekuatan maritim Indonesia.
Kolaborasi ini mencakup pelatihan militer, peningkatan kapasitas personel, serta pengembangan teknologi pertahanan laut.
Simak Juga : Di Tengah Diplomasi, Harum Kasih Seorang Ibu Menguatkan Langkah Presiden Prabowo
Selanjutnya, Sjafrie menerima kunjungan Wakil Direktur FSMTC Rusia, Mikhail V. Petukhov, delegasi Rusia menyampaikan apresiasi atas posisi Indonesia sebagai mitra kredibel dan sahabat dekat, yang memiliki komitmen kuat dalam kerja sama pertahanan strategis.
Pertemuan ini menegaskan keinginan kedua negara untuk memperluas kolaborasi di masa mendatang, terutama dalam bidang pengembangan teknologi militer dan peningkatan kapasitas industri pertahanan nasional Indonesia.
