BeritaNasionalPeristiwaPolitikUmum

Ketika Politik Menepi, Anak Bangsa Jadi Prioritas

BIMATA.ID, Jakarta – Program Makan Bergizi Gratis yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto bukanlah sekadar program populis atau alat pencitraan politik semata. Di tengah hingar bingar narasi politis yang kerap membingkai kebijakan pemerintah, penting untuk menyadari bahwa inisiatif ini lahir dari keprihatinan mendalam terhadap masa depan anak-anak Indonesia, terutama dalam menghadapi tantangan stunting yang masih menjadi momok di berbagai pelosok negeri.

Sejak awal kiprahnya di dunia politik pada tahun 2009, Prabowo Subianto telah menunjukkan perhatian serius terhadap isu stunting. Dalam berbagai pidatonya, ia berulang kali menyinggung pentingnya membangun manusia Indonesia yang sehat, kuat, dan cerdas sebagai fondasi utama kemajuan bangsa. Bagi Prabowo, masalah gizi bukan hanya soal kesehatan anak hari ini, melainkan soal keberlangsungan bangsa di masa depan.

Program Makan Bergizi Gratis ini tidak bisa dinilai secara instan. Efeknya bukan terlihat dalam hitungan bulan atau satu tahun pemerintahan. Program ini adalah investasi jangka panjang—menyasar kualitas generasi muda yang akan menjadi pemimpin, inovator, dan tenaga kerja unggul di masa depan. Memberikan asupan nutrisi yang layak kepada anak-anak sekolah dasar, misalnya, bukan sekadar memastikan mereka tidak lapar di kelas, melainkan membentuk daya pikir yang optimal dan karakter kuat sejak dini.

Baca Juga: Prabowo Tegaskan Pendidikan Berkualitas Dunia sebagai Kunci Kemandirian Nasional

Banyak pihak yang terburu-buru menilai program ini dari sisi efisiensi anggaran atau keterkaitannya dengan elektabilitas politik. Padahal, jika dilihat lebih jernih, langkah ini justru merupakan bentuk keberanian politik: menempatkan generasi masa depan sebagai prioritas utama, walaupun hasilnya tidak bisa langsung dipanen dalam jangka pendek.

Stunting bukan hanya soal tinggi badan yang di bawah rata-rata. Ini adalah indikator nyata dari kegagalan sistemik dalam memenuhi hak dasar anak-anak atas makanan bergizi, pendidikan, dan kesehatan. Menurut data yang ada, jutaan anak Indonesia masih mengalami gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi kronis. Jika tidak ditangani secara serius, mereka akan tumbuh menjadi generasi yang kurang produktif, baik secara fisik maupun mental.

Presiden Prabowo memahami bahwa keberlangsungan bangsa ini ditentukan oleh bagaimana kita memperlakukan anak-anak hari ini. Dengan menjadikan program makan bergizi sebagai prioritas nasional, ia menunjukkan komitmen terhadap cita-cita besar: membangun sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan berdaya saing global.

Tentu tantangan implementasi tidak kecil. Dari logistik, distribusi, hingga pengawasan kualitas makanan, semuanya membutuhkan kerja sama lintas sektor dan pengawasan yang ketat. Namun, niat dan arah kebijakannya sudah tepat. Kini tinggal bagaimana seluruh elemen bangsa mendukungnya dengan niat tulus, bukan dengan kacamata skeptis politik semata.

Masa depan Indonesia bergantung pada anak-anak kita hari ini. Dan memberikan mereka hak atas makanan bergizi bukanlah pilihan, itu kewajiban. Program Makan Bergizi Gratis adalah langkah awal dari revolusi senyap: membangun bangsa dari piring makan anak-anaknya.

Simak Juga: Prabowo Dorong Kapasitas Sekolah Rakyat, Kemensos Targetkan 20 Ribu Siswa

Related Articles

Bimata