BeritaNasionalPendidikan

Kemensetneg Luncurkan Program “Setneg Goes to School” untuk Tanamkan Bela Negara di Dunia Pendidikan

BIMATA.ID, Jakarta – Kementerian Sekretariat Negara (Setneg) meluncurkan program “Setneg ke Sekolah” atau *Setneg Goes to School* sebagai bagian dari implementasi nilai-nilai bela negara di lingkungan pendidikan dasar dan menengah.

Program ini diumumkan oleh Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro saat memberikan pembekalan dalam kegiatan Penguatan Kompetensi Dasar Terpadu (PKDT) bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kemensetneg Formasi Tahun Anggaran 2024, di Jakarta Selatan.

Juri menjelaskan bahwa program ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden RI Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya peran CPNS sebagai agen perubahan.

Presiden mendorong agar CPNS tidak hanya memahami tugas birokrasi internal, tetapi juga terjun langsung memberikan kontribusi nyata dalam menanamkan semangat nasionalisme kepada generasi muda.

“Di tengah tantangan global seperti degradasi nilai kebangsaan, individualisme, dan maraknya disinformasi, semangat bela negara perlu ditanamkan sejak usia dini,” ujar Juri.

Ia menegaskan bahwa bela negara bukan lagi sebatas angkat senjata, melainkan dapat diwujudkan dalam bentuk edukasi dan keterlibatan aktif di dunia pendidikan.

Program ini juga dinilai selaras dengan salah satu dari delapan misi Asta Cita Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo, tepatnya misi keempat: memperkuat pembangunan SDM, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.

Dalam pelaksanaannya, sebanyak 386 CPNS akan ditempatkan di sekolah-sekolah yang tersebar di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya selama periode Juli hingga November 2025.

Para CPNS tersebut akan bertugas sebagai guru pendamping, tenaga kependidikan non-guru, maupun pembina ekstrakurikuler, sesuai latar belakang keahlian masing-masing.

Kehadiran CPNS di sekolah-sekolah juga menjadi bagian dari penilaian Kompetensi Teknis Bidang Tugas (PKBT) dalam pelatihan dasar (latsar).

Program ini memiliki bobot 15 persen terhadap kelulusan akhir dan akan dimonitor oleh PPKASN Kemensetneg bersama Tim Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), LAN, BKN, serta Kementerian PAN-RB.

Program ini menekankan pendekatan pembelajaran yang interaktif dan kreatif.

CPNS tidak hanya dituntut hadir sebagai tenaga pengajar, tetapi juga sebagai inspirator yang dapat menyalakan semangat belajar dan menanamkan nilai-nilai kebangsaan secara kontekstual.

“Harapannya, kehadiran CASN muda bisa menyalakan semangat belajar, menanamkan nasionalisme tanpa menggurui, dan menunjukkan bahwa negara itu hadir, nyata, dan peduli,” jelas Juri kepada para peserta pembekalan.

Ia juga menambahkan bahwa dengan tantangan zaman yang semakin kompleks, diperlukan pendekatan kreatif dan inovatif yang sesuai dengan jenjang pendidikan dan kebutuhan siswa.

CPNS diharapkan dapat menghadirkan metode pengajaran yang menyenangkan sekaligus membangun karakter.

Juri mengingatkan seluruh CPNS agar menjalankan peran tersebut dengan penuh integritas dan rasa tanggung jawab.

“Kalian sedang meniti dari awal. Tetaplah teguh memegang prinsip pengabdian, prinsip integritas, dan jangan sampai melakukan pelanggaran atau penyalahgunaan wewenang,” ujarnya tegas.

Program “Setneg Goes to School” diharapkan menjadi langkah awal membangun sinergi antara birokrasi dan dunia pendidikan dalam mewujudkan generasi muda Indonesia yang berkarakter kuat, cinta tanah air, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Related Articles

Bimata