BeritaInternasionalNasionalPendidikanPeristiwa

Kemdiktisaintek Perkuat Kerja Sama Pendidikan Tinggi dengan Tiongkok

BIMATA.ID, Jakarta – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) memperkuat kerjasama strategis dengan Kedutaan Besar Tiongkok untuk Indonesia di bidang pendidikan tinggi.

Diketahui, fokus utama kerja sama ini meliputi pengembangan pendidikan vokasi yang terhubung dengan industri, teknologi digital, serta program beasiswa dan pertukaran dosen.

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie, mengapresiasi kemajuan pesat sistem pendidikan vokasi di Tiongkok yang terintegrasi langsung dengan dunia industri. Ia menyebut bahwa Indonesia bisa mengadopsi pendekatan serupa melalui model “University to University to Business” (U2U2B) sebagai strategi penguatan pendidikan vokasi nasional.

Baca juga: Atas Arahan Presiden Prabowo, Kemenkumham Harmonisasi RPP Pemberantasan Judi Online, Rampung dalam Waktu Dekat

“Sistem pendidikan vokasi di China sudah terhubung erat dengan industri. Ini menjadi tantangan sekaligus peluang untuk kita tiru,” ujar Stella, pada Selasa (17/06/2025).

Stella juga menekankan pentingnya penerapan sistem tersebut dalam bidang teknologi digital, mengingat perkembangan dan kebutuhan kompetensi digital yang semakin meningkat.

Selain itu, ia mengungkapkan bahwa baru sekitar 24 persen dosen di Indonesia yang bergelar doktor. Untuk meningkatkan angka tersebut, pemerintah memanfaatkan peluang beasiswa dari Tsinghua University di Tiongkok yang menyediakan 50 kuota per tahun bagi dosen dan mahasiswa Indonesia.

Lihat juga: Prabowo dan PM Singapura Hadiri Peluncuran Kerja Sama Energi Hijau di Parliament House

“Tahun ini, baru 20 orang yang menerima beasiswa. Kami akan terus berupaya memaksimalkan kuota itu,” jelasnya.

Menanggapi hal tersebut, Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Wang Lutong, menyatakan dukungannya terhadap program kolaborasi ini. Ia juga mendorong pertukaran dosen antar negara sebagai sarana memperkuat kerja sama keilmuan dan memperdalam pemahaman budaya antara Indonesia dan Tiongkok.

“Kita memiliki banyak talenta muda dari kedua negara. Pertukaran ini penting untuk mempersempit kesenjangan pemahaman budaya dan pengetahuan,” tutur Wang.

Simak juga: Prabowo dan PM Singapura Hadiri Peluncuran Kerja Sama Energi Hijau di Parliament House

Maka dari itu, Kemdiktisaintek menegaskan, kerjasama ini diharapkan tidak hanya bersifat seremonial atau top-down, tetapi bisa melahirkan sistem pendidikan tinggi yang berkelanjutan, responsif terhadap perubahan zaman, dan inklusif secara internasional.

Sebagai informasi, dengan pendekatan kolaboratif ini, pemerintah optimistis bahwa kerja sama dengan Tiongkok dapat membawa manfaat jangka panjang bagi kualitas pendidikan tinggi Indonesia.

Related Articles

Bimata