Iran Dukung Timur Tengah Bebas Senjata Nuklir, Asal Israel Juga Patuh

BIMATA.ID, Teheran – Presiden Iran Masoud Pezeshkian menyatakan dukungan negaranya terhadap pembentukan kawasan Timur Tengah yang bebas dari senjata nuklir dan senjata pemusnah massal, dengan syarat Israel juga harus tunduk pada ketentuan yang sama.
Hal ini disampaikan dalam percakapan telepon dengan Presiden Mesir Abdel Fattah Sisi pada Rabu (25/06).
“Iran siap bekerja sama untuk meningkatkan keamanan dan memperkuat stabilitas serta perdamaian di kawasan,” ujar Pezeshkian.
Ia menegaskan bahwa inisiatif perlucutan senjata harus mencakup semua negara, termasuk Israel, yang dinilainya selama ini menghambat kepercayaan internasional melalui kebijakan tertutup terkait arsenal nuklirnya.
Pezeshkian juga menyinggung eskalasi ketegangan yang terjadi sejak Israel meluncurkan serangan besar-besaran terhadap Iran pada 13 Juni lalu, dengan dalih bahwa Iran tengah menjalankan program nuklir militer rahasia.
Serangan tersebut memicu ketegangan regional yang terus meningkat.
Sebagai respons, Iran melakukan serangan balasan pada Senin (23/6) dengan menargetkan Pangkalan Udara Al Udeid milik Amerika Serikat di Qatar, yang dianggap sebagai bagian dari persekongkolan militer dengan Israel.
Serangan ini disebut sebagai bentuk pembalasan atas tindakan AS dalam konflik tersebut.
Presiden AS Donald Trump kemudian mengumumkan bahwa Israel dan Iran telah menyepakati gencatan senjata, yang berlaku mulai Senin malam.
Gencatan ini akan menjadi akhir resmi dari konflik selama 12 hari jika tidak dilanggar dalam 24 jam pertama.
Trump juga menyerukan kepada kedua pihak agar mematuhi perjanjian gencatan senjata tersebut dan menahan diri dari tindakan-tindakan provokatif yang dapat memicu kembali kekerasan di kawasan.
Sementara itu, perwakilan tetap Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, kembali menekankan bahwa fasilitas nuklir Israel harus berada di bawah pengawasan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Ia menyerukan Dewan Keamanan PBB untuk segera bertindak.
“Dewan Keamanan PBB harus mengambil langkah konkret berdasarkan Bab 7 Piagam PBB untuk mengakhiri ketidakadilan dan pelanggaran besar ini,” kata Iravani dalam pertemuan Dewan Keamanan.
Ia menambahkan bahwa transparansi Israel terkait program nuklirnya sangat penting bagi stabilitas kawasan dan dunia.




