BeritaInternasional

Hikmahanto: Pilihan Presiden Prabowo Hadiri Undangan Putin Lebih Tepat daripada KTT G7

BIMATA.ID, Jakarta – Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, menilai keputusan Presiden Prabowo Subianto untuk memenuhi undangan Presiden Rusia Vladimir Putin ketimbang menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Kanada adalah langkah yang tepat.

Menurutnya, keputusan tersebut menguntungkan posisi strategis Indonesia di panggung global.

Hikmahanto menyebut ada tiga alasan utama mengapa langkah Presiden Prabowo tersebut patut diapresiasi.

Pertama, jika Presiden Prabowo hadir di KTT G7, Indonesia bisa dipersepsikan memihak pada negara-negara Barat yang tergabung dalam Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

Sebaliknya, kunjungan ke Rusia memperkuat posisi Indonesia di BRICS, blok ekonomi yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

“Kalau ke Rusia, akan dipersepsikan Indonesia serius memperkuat posisi dalam BRICS Plus,” kata Hikmahanto.

Seperti diketahui, saat ini Indonesia telah tergabung dalam BRICS Plus sebagai bagian dari penguatan kerja sama negara-negara berkembang.

Alasan kedua, lanjut Hikmahanto, adalah peluang lebih besar bagi Presiden Prabowo untuk membicarakan isu Palestina secara terbuka.

“Ini penting karena AS selalu berada di belakang Israel. Pengimbangnya hanya Rusia dan China,” jelasnya.

Alasan ketiga, Indonesia bukan negara anggota KTT G7 dan hanya diposisikan sebagai negara berkembang dalam forum tersebut.

Hal ini menjadikan kehadiran Indonesia di G7 cenderung bersifat simbolik ketimbang strategis.

“Substansi dan daya tawar Indonesia jauh lebih baik dalam kunjungan ke Rusia,” tegas Hikmahanto.

Ia menilai kunjungan ke Rusia membuka peluang kesepakatan bilateral yang lebih konkret antar kedua negara.

“Kunjungan Presiden ke Rusia akan menjadi tamu utama, tidak seperti kalau ke Kanada (KTT G7),” imbuhnya.
Ia juga menyebut bahwa meskipun Kanada menjanjikan status tamu kehormatan bagi Prabowo, posisi Indonesia tetap sebagai pendengar dalam forum tersebut.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto diketahui tidak menghadiri undangan KTT G7 di Kanada dan memilih menghadiri undangan Presiden Vladimir Putin di Rusia.

Keputusan tersebut sempat menjadi perbincangan publik dan menuai berbagai reaksi.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Ruliansyah (Roy) Soemirat, menjelaskan bahwa undangan dari Presiden Putin datang lebih dulu dibandingkan dari Kanada.

“Presiden memutuskan memenuhi undangan Rusia karena lebih dulu dan dinilai strategis,” ujarnya.

Related Articles

Bimata