BeritaOlahragaUmum

Bukan Sekadar Pukulan: Kaki Jadi Senjata Utama dalam Tinju

BIMATA.ID, Jakarta – Dalam dunia olahraga tinju, publik awam sering kali menganggap bahwa kekuatan utama petinju terletak pada pukulan dan kekuatan tangan. Namun, di balik gemuruh ring dan sorotan kamera, ada satu elemen krusial yang justru jarang disorot: footwork atau teknik pergerakan kaki.

Faktanya, para pelatih dan atlet profesional menyebut bahwa 60 persen keberhasilan seorang petinju ditentukan oleh kerja kaki, sementara hanya 40 persen bergantung pada tangan. Angka ini mungkin mengejutkan, tetapi begitu pentingnya peran kaki membuat footwork menjadi fondasi utama dalam membentuk petinju yang tangguh dan lincah.

“Tanpa kaki yang kuat dan terlatih, pukulan sekuat apapun akan sia-sia. Kaki adalah penggerak utama strategi bertahan maupun menyerang,” ujar pelatih tinju nasional, Dadan Suryana, kepada wartawan, Selasa (17/6).

Lebih dari Sekadar Bergerak

Footwork bukan hanya tentang melangkah ke kiri atau ke kanan. Ini adalah seni mengatur ritme, menjaga jarak, menghindar, serta menciptakan celah untuk menyerang. Petinju yang memiliki kontrol kaki yang baik mampu menguasai ring, mengelabui lawan, hingga mengeksekusi pukulan yang lebih bertenaga karena mendapat dorongan dari posisi tubuh yang stabil.

“Banyak orang tidak sadar, hook yang tajam atau uppercut yang telak itu datang dari rotasi tubuh yang dimulai dari kaki, bukan semata-mata otot tangan,” kata mantan atlet tinju SEA Games, Rahmat Gunawan.

Baca Juga: Wujudkan Swasembada Pangan, Legislator Gerindra Serahkan Bantuan Alsintan di Cianjur

Strategi Bertahan dan Menyerang Dimulai dari Bawah

Dalam pertahanan, footwork memungkinkan petinju untuk menghindari pukulan tanpa harus memblokirnya secara langsung, mengurangi risiko cedera. Sedangkan dalam serangan, posisi kaki menentukan seberapa optimal sudut pukulan, seberapa dekat jarak dengan lawan, hingga efisiensi energi saat bertarung selama beberapa ronde.

“Ketika kaki sudah lelah, petinju cenderung lebih mudah lengah dan tidak bisa bergerak gesit. Di sinilah lawan mengambil keuntungan,” tambah Rahmat.

Sering Diabaikan di Tingkat Awal

Sayangnya, pada level pemula hingga menengah, latihan tinju lebih banyak difokuskan pada kekuatan tangan dan teknik pukulan. Banyak yang melewatkan latihan footwork karena dianggap sekadar pelengkap. Padahal, sejarah mencatat petinju-petinju legendaris seperti Muhammad Ali, Sugar Ray Leonard, hingga Vasyl Lomachenko dikenal bukan hanya karena pukulannya, melainkan karena footwork-nya yang lincah dan tak terduga.

“Ali terkenal dengan ‘float like a butterfly’ bukan tanpa alasan. Ia tahu bahwa kaki adalah kunci mengendalikan pertarungan,” tutur Dadan.

Waktu untuk Mengubah Paradigma

Kesadaran akan pentingnya peran kaki dalam olahraga tinju kini mulai diperkuat di sejumlah sasana di Indonesia. Program latihan modern memasukkan sesi khusus footwork dengan intensitas tinggi, menyamai bahkan melampaui latihan pukulan.

“Kami ingin mencetak petinju yang bukan hanya kuat, tapi cerdas membaca permainan. Dan itu dimulai dari kaki,” tutup Dadan.

Simak Juga: Prabowo dan PM Singapura Hadiri Peluncuran Kerja Sama Energi Hijau di Parliament House

Related Articles

Bimata