BGN Pastikan SPPI Dilatih TNI untuk Cegah Korupsi di Program Makan Bergizi Gratis

BIMATA.ID, Jakarta – Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional (BGN), Tigor Pangaribuan, menegaskan bahwa Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) dilatih oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) guna memastikan integritas mereka sebagai pemimpin dapur umum dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Pelatihan ini bertujuan mencegah terjadinya korupsi atau penyalahgunaan dana dalam pelaksanaan program nasional tersebut.
Tigor menyebut, untuk menghindari penyimpangan dana, BGN telah menyiapkan mekanisme khusus yang berbasis sistem dan sumber daya manusia berintegritas tinggi.
Sistem pengawasan dan pengendalian yang ketat dianggap penting untuk menjaga akuntabilitas program yang menyangkut dana besar.
“Kalau saya lihat ya, berbagai kasus penyimpangan itu pasti terjadi karena sistem yang lemah, dan yang kedua, karena orangnya lemah—baik secara integritas maupun nilai,” kata Tigor.
SPPI nantinya akan menjadi pemimpin di setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur umum MBG.
Mereka adalah lulusan terbaik dari berbagai perguruan tinggi yang direkrut melalui Universitas Pertahanan (UNHAN) dan kemudian mengikuti pelatihan intensif bersama TNI di Akademi Militer.
“Mereka dilatih untuk punya integritas, tahan banting, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan. Kita tidak ingin ada celah penyalahgunaan anggaran,” jelas Tigor.
Saat ini, sudah ada 2.000 SPPI yang bergabung dalam sistem BGN, dan jumlah ini akan terus meningkat seiring dengan ekspansi program MBG ke seluruh daerah.
Namun, Tigor mengakui bahwa risiko korupsi tetap ada, terutama karena skala anggaran yang besar.
“Seorang SPPI muda bisa saja tergoda ketika mendapati dirinya bertanggung jawab atas dana hingga Rp10 miliar,” ujarnya, menggambarkan tantangan yang dihadapi para pengelola lapangan.
Untuk meminimalkan risiko tersebut, BGN telah membentuk unit khusus untuk pemantauan dan pengawasan.
“Makanya ada deputi khusus untuk pemantauan dan pengawasan. Jadi program ini tidak berjalan sendiri. Akan ada sidak, audit, dan verifikasi lapangan,” tutupnya.