
BIMATA.ID, Aceh – Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni meninjau kemajuan Inisiatif Konservasi Gajah Peusangan (Peusangan Elephant Conservation Initiative/PECI) di Aceh Tengah.
Kunjungan ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden Prabowo Subianto terkait pentingnya konservasi Gajah Sumatera.
Dalam pernyataannya yang diterima di Jakarta, Kamis, Menhut Raja Juli menyampaikan bahwa inisiatif konservasi tersebut berawal dari pertemuan Presiden Prabowo dengan Raja Inggris pada Desember tahun lalu.
Pertemuan itu membahas rencana penyediaan lahan sekitar 10 ribu hektare di area konsesi PT Tusam Hutani Lestari untuk koridor satwa liar Gajah Sumatera yang terancam punah.
“Saat itu Presiden Prabowo menolak jika hanya 10 ribu hektare, lalu beliau menaikkan komitmen menjadi 20 ribu hektare. Bahkan dalam perkembangannya, Presiden memanggil khusus Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey dan menyatakan kesiapan menambah lahan hingga 80 ribu hektare jika dibutuhkan,” kata Raja Juli.
Dalam kunjungannya ke Aceh Tengah pada Rabu (18/6), Raja Juli menyebut PECI sebagai bentuk kerja kolaboratif antara Pemerintah Indonesia, WWF-Indonesia, PT Tusam Hutani Lestari, dan mitra internasional seperti Pemerintah Inggris, yang bertujuan menjaga keberlangsungan hidup Gajah Sumatera.
Kolaborasi ini melibatkan penggalangan pendanaan untuk melindungi habitat alami dan meminimalkan konflik antara manusia dan satwa liar.
Menurut Raja Juli, dukungan multipihak menjadi kunci sukses konservasi jangka panjang.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey, yang turut hadir dalam kunjungan tersebut, mengungkapkan kebanggaan negaranya bisa terlibat dalam upaya konservasi bersama Indonesia.
Ia menyebut kerja sama ini sebagai bagian dari kemitraan strategis dalam bidang hutan, alam, dan keanekaragaman hayati.
Jermey menekankan pentingnya skema pendanaan inovatif dan keterlibatan sektor swasta yang memiliki kepentingan langsung terhadap keberlanjutan ekosistem.
Ia menilai, pendekatan ini akan memperkuat komitmen terhadap perlindungan lingkungan.
Dalam kesempatan yang sama, Jermey juga menyampaikan bahwa Menteri Pembangunan Internasional Inggris, Baroness Chapman, telah menyatakan komitmennya bersama Menhut Raja Juli untuk memperpanjang nota kesepahaman (MoU) FOLU Net Sink yang pertama ditandatangani pada 2021.
MoU yang akan diperpanjang tersebut kini mencakup Inisiatif Konservasi Gajah Peusangan sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan Inggris dan Indonesia dalam menjaga kelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati di kawasan.




