APBN Ditegaskan Jadi Instrumen Utama Jaga Stabilitas Ekonomi

BIMATA.ID, Jakarta – Pemerintah terus memperlihatkan komitmennya dalam menghadirkan keadilan ekonomi dengan menjadikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai alat utama dalam menjaga stabilitas sosial dan ekonomi masyarakat, terutama saat dunia menghadapi tekanan global yang semakin kompleks. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menekankan bahwa keberadaan APBN sangat vital dalam upaya menyejahterakan rakyat Indonesia secara menyeluruh.

“Di tengah kondisi dunia yang sangat dinamis dari sisi geopolitik maupun ekonomi, APBN juga terus dioptimalkan sebagai instrumen shock absorber untuk menjaga daya beli masyarakat, mendukung dunia usaha, menciptakan kesempatan kerja, dan mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi,” ujar Menkeu melalui laman Instagram @smindrawati.

Untuk mengantisipasi berbagai dampak negatif dari krisis global terhadap perekonomian domestik, pemerintah telah menyiapkan sejumlah kebijakan yang bersifat kontra-siklus. Salah satu upaya konkret adalah pencairan gaji ke-13 bagi ASN, TNI, Polri, serta pensiunan yang diharapkan mampu memacu konsumsi rumah tangga dan mendongkrak aktivitas ekonomi nasional.

Baca Juga: Prabowo: Jangan Jadikan Pancasila Sekadar Mantra dan Slogan

Tidak hanya itu, realisasi anggaran negara juga dipercepat untuk mendukung berbagai program strategis. Misalnya, pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dialokasikan sebesar Rp121 triliun, penyediaan 3 juta rumah melalui FLPP sebesar Rp41,88 triliun, serta program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dengan anggaran Rp3,4 triliun. Semua ini merupakan langkah konkret untuk memperkuat ketahanan ekonomi rakyat.

Menkeu menyampaikan harapannya agar serangkaian langkah kebijakan ini bisa menjadi dorongan nyata bagi perekonomian sekaligus mengurangi beban yang dirasakan oleh masyarakat lapisan bawah. Dengan demikian, ketahanan ekonomi nasional bisa terus terjaga.

“Semoga dengan berbagai upaya ini, APBN mampu melindungi masyarakat dan perekonomian Indonesia secara optimal dari tekanan situasi global yang terus bergejolak dan perlemahan ekonomi dunia,” imbuhnya.

Simak Juga: Mayoritas Publik Puas Terhadap Kinerja Presiden Prabowo

Exit mobile version