BIMATA.ID, Jakarta – Keberhasilan program swasembada pangan nasional mulai menunjukkan dampak nyata.
Diketahui, salah satu hal yang tercermin dari turunnya penerimaan bea masuk atas impor komoditas pangan strategis seperti beras, jagung, dan gula pada April 2025.
Mengenai hal itu, Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu RI) telah mencatat realisasi bea masuk hanya mencapai Rp15,4 triliun atau 29,2 persen dari target APBN.
Merespon hal itu, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Anggito Abimanyu mengatakan, nihilnya impor tiga komoditas, yaitu beras, jagung, dan gula menunjukkan ketahanan pasokan domestik.
Baca juga: Prabowo Dorong China Investasi Tak Hanya di Hilirisasi SDA, Tapi Juga Sains dan Teknologi
“Penurunan penerimaan bea masuk bukan hal yang perlu dikhawatirkan. Penurunan terjadi karena tidak ada impor beras, jagung, dan gula. Jadi wajar tidak ada penerimaan bea masuk dari sana. Tapi ini hal yang positif,” jelas Anggito, pada Senin (26/05/2025).
Menurutnya, angka ini turun 1,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Meski demikian, penurunan ini bukanlah pertanda negatif, melainkan sinyal positif atas keberhasilan swasembada.
Sehingga, jika ketiga komoditas ini dikecualikan, penerimaan bea masuk justru tumbuh positif secara tahunan.
Lihat juga: Di KTT ASEAN, Prabowo Soroti Peran Strategis ASEAN dan Dukungan untuk Timor Leste
“Tanpa pengaruh beras, jagung, dan gula, penerimaan bea masuk kita naik 4,3 persen,” ujarnya.
Berdasarkan, data Badan Pusat Statistik (BPS) turut memperkuat capaian tersebut. Produksi beras pada Januari–Juni 2025 diperkirakan mencapai 18,76 juta ton, naik 11,17 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Untuk diketahui, pada periode yang sama, luas panen jagung pipilan diproyeksikan mencapai 1,42 juta hektare, naik 11,64 persen dari tahun sebelumnya. Total produksi jagung pipilan kering (kadar air 28 persen) pun diprediksi melonjak menjadi 10,91 juta ton, atau naik 12,88 persen dari 9,67 juta ton pada Januari–Juni 2024.
Simak juga: Menlu RI Sebut Presiden Prabowo Mempertegas Sentralitas ASEAN dalam Hadapi Dinamika Global
