
BIMATA.ID, Jakarta – Menteri Keuangan Republik Indonesia (Menkeu RI), Sri Mulyani Indrawati bertemu dengan Presiden Asian Development Bank (ADB), Masato Kanda di sela-sela rangkaian agenda ASEAN+3 di Milan, Italia, pada Senin (05/05/2025).
Terkait hal itu, Masato Kanda yang baru memulai tugasnya sebagai Presiden ADB pada Februari lalu, menggantikan Masatsugu Asakawa, hadir dalam pertemuan bilateral yang berlangsung produktif.
Dalam pertemuan tersebut, Menkeu menegaskan, bahwa pentingnya kemitraan yang solid antara Indonesia dan ADB untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi global serta mendukung agenda pembangunan nasional.
Baca juga: Juli 2025, Prabowo Buka 35 Sekolah Berasrama untuk Anak Keluarga Tak Mampu
Menurutnya, ada beberapa sektor seperti energi terbarukan, pengembangan infrastruktur berkelanjutan, dan investasi pada kualitas SDM dapat menjadi prioritas dalam kerja sama ke depan.
“Dukungan ADB, baik dari sisi pembiayaan maupun keahlian, akan sangat berarti dalam mengakselerasi kemajuan Indonesia,” ungkap Sri Mulyani, pada Senin (05/05/2025).
Selain itu, Menkeu turut menyoroti peran sentral kawasan Asia Tenggara dalam dinamika ekonomi dunia saat ini. Karena, Indonesia dapat memanfaatkan kinerja ekonomi regional yang kuat sebagai peluang untuk mendiversifikasi mitra dagang, industri, dan ekspor.
Lihat juga: Dari Istana ke Sekolah: Kolaborasi Prabowo dan Bill Gates Demi Gizi Anak Bangsa
“Saya menyampaikan harapan agar ADB dapat menjadi katalis untuk menghubungkan Indonesia dengan pasar yang lebih luas,” terangnya.
Sebagai informasi, Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dan sinergi dengan ADB untuk memastikan program-program pembangunan berjalan efektif dan memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat.




