Rekor Tertinggi dalam 57 Tahun, Indonesia Akhiri Impor Beras Konsumsi dan Pimpin Produksi se-ASEAN

BIMATA.ID, Jakarta – Harga beras dunia anjlok tajam ke titik terendah dalam beberapa tahun terakhir, dipicu oleh melimpahnya pasokan dari India, Indonesia, dan negara-negara Asia lainnya. Kondisi ini mengguncang eksportir besar seperti Thailand, Vietnam, dan Kamboja yang mengandalkan pasar tradisional, termasuk Indonesia.
Akan tetapi, di tengah tekanan global ini, Indonesia justru mencetak tonggak sejarah mencatatkan rekor produksi tertinggi dan berhasil keluar dari ketergantungan impor beras konsumsi. Indonesia bahkan disebut mencetak rekor produksi tertinggi se-ASEAN.
Berdasarkan Rice Outlook edisi April 2025 dari USDA, Indonesia menunjukkan performa luar biasa. Produksi beras Indonesia pada musim 2024/2025 mencapai 34,6 juta ton beras giling tertinggi di ASEAN, sekaligus menempatkan Indonesia sebagai produsen terbesar di kawasan, melampaui Vietnam dan Thailand.
Baca juga: Presiden Prabowo Pimpin Rapat Percepatan Koperasi Merah Putih
Selain itu, FAO juga mencatat produksi beras global 2024/2025 mencapai rekor tertinggi sebesar 543,6 juta metrik ton. Jika ditambah stok sebelumnya, total pasokan global menembus 743 juta ton jauh di atas kebutuhan konsumsi dunia yang berada di angka 539,4 juta ton.
Indonesia Cetak Rekor Produksi, Akhiri Impor Konsumsi
Berbanding terbalik dengan negara eksportir yang kini menghadapi tantangan besar, Indonesia justru sedang di atas angin. Cadangan beras pemerintah menembus angka 3,5 juta ton per Mei 2025, tertinggi dalam 57 tahun terakhir, seluruhnya berasal dari produksi lokal tanpa tambahan impor beras medium.
Sehingga, prestasi tersebut merupakan hasil nyata dari strategi intensifikasi, dan ekstensifikasi yang dijalankan pemerintah, termasuk percepatan tanam, pompanisasi, hingga penggunaan benih unggul.
Untuk diketahui, Bulog juga berperan penting dalam menyerap produksi petani. Hingga Mei 2025, Bulog telah menyerap 1,8 juta ton beras dari petani, menjadi penyangga utama ketahanan pangan nasional. Pemerintah menyatakan, bahwa produksi dalam negeri kini telah melampaui kebutuhan nasional, sehingga Indonesia tidak lagi melakukan impor beras konsumsi pada 2025. Impor hanya dilakukan secara terbatas untuk keperluan khusus seperti hotel, restoran, dan kafe.
Lihat juga: Presiden Prabowo Panggil Rosan Bahas Arah Investasi dan Kinerja Danantara