BIMATA.ID, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk mewujudkan swasembada bahan bakar minyak (BBM) dalam lima tahun masa kepemimpinannya.
Ia menilai Indonesia memiliki potensi besar untuk tidak lagi bergantung pada impor energi.
“Dalam pemerintahan yang saya pimpin, saya bertekad bahwa Indonesia dalam lima tahun akan datang harus swasembada BBM, harus swasembada energi,” ujar Prabowo saat menghadiri Halal Bihalal Purnawirawan TNI AD.
Menurutnya, ketahanan energi adalah kunci bagi kemandirian bangsa.
Prabowo menekankan bahwa Indonesia harus berdiri di atas kaki sendiri dan tidak terus bergantung pada negara lain, terutama dalam sektor strategis seperti energi.
“Kita harus sadar Indonesia akan diganggu dan sedang diganggu. Kita tidak mau ganggu bangsa lain, tapi bangsa lain ganggu kita karena kita kaya,” ujarnya.
Prabowo mengungkapkan Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia dan menjadi produsen utama kelapa sawit.
Komoditas ini bahkan telah menjadi barang strategis yang banyak dicari oleh negara lain.
“Setiap saya ke mana, negara-negara mana, mereka minta, ‘yang mulia tolong kelapa sawit Indonesia prioritas kepada kami’ — Mesir, Pakistan, India bahkan Eropa,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa kelapa sawit dapat diolah menjadi berbagai produk turunan, termasuk BBM.
Saat ini, produk turunan dari sawit diketahui mencapai 67 jenis, sehingga berpotensi besar mendukung ketahanan energi nasional.
Lebih lanjut, Prabowo menyebut Indonesia menghabiskan sekitar US\$40 miliar per tahun untuk impor BBM.
“Sesungguhnya, kita tidak perlu impor BBM dari mana pun jika kita mengelola sumber daya kita dengan tepat,” tegasnya.
