BeritaInternasional

Presiden Prabowo Hadiri Sesi Pleno KTT ke-46 ASEAN di Kuala Lumpur

BIMATA.ID, Kuala Lumpur – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menghadiri sesi pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-46 ASEAN yang secara resmi dibuka oleh Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, selaku Ketua ASEAN tahun 2025.

Kegiatan ini berlangsung di Ruang Konferensi, Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia.

“Dengan penuh kehormatan, saya nyatakan KTT ke-46 ASEAN secara resmi dibuka,” ujar PM Anwar saat memulai sesi pleno.

Pembukaan tersebut menandai dimulainya rangkaian diskusi penting mengenai masa depan kawasan ASEAN.

Dalam sesi pleno, para pemimpin negara-negara anggota ASEAN membahas berbagai isu utama, termasuk pembangunan komunitas ASEAN, arah kebijakan ke depan, serta penguatan hubungan eksternal.

Visi jangka panjang ASEAN menjadi salah satu agenda utama yang menjadi sorotan.

PM Anwar menyampaikan bahwa tahun ini menandai satu dekade berdirinya komunitas ASEAN.

Ia menekankan perlunya komitmen bersama dan keteguhan tekad dalam mengadopsi visi ASEAN untuk 20 tahun ke depan, demi memastikan kawasan tetap tangguh dan relevan menghadapi berbagai tantangan global.

Kehadiran Presiden Prabowo menegaskan komitmen Indonesia terhadap sentralitas ASEAN serta integrasi kawasan yang damai dan inklusif.
Keterlibatan aktif Indonesia juga menjadi bagian dari kontribusi strategis dalam menjaga stabilitas dan kesejahteraan regional.

PM Anwar turut menegaskan pentingnya semangat persaudaraan antarnegara anggota ASEAN.

Ia menyebut bahwa persatuan dalam keragaman menjadi kekuatan utama ASEAN dalam menghadapi tantangan, termasuk kebijakan global seperti penerapan tarif unilateral oleh negara besar seperti Amerika Serikat.

Selain itu, PM Anwar menyuarakan pentingnya memperkuat kemitraan ASEAN dengan negara dan kawasan lain.

Salah satunya adalah melalui penyelenggaraan KTT ASEAN-GCC-China pertama yang diharapkan memperkuat peran kawasan dalam geoekonomi global.

“Kita harus menjaga sistem multilateral dan memastikan bahwa model geoekonomi ASEAN-GCC-China terus memainkan peran yang berarti dalam membentuk masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan bagi kawasan dan rakyat kita,” ujar Anwar.

Related Articles

Bimata