Pembelaan Menlu RI di ICJ Dapat Pujian MUI: Serukan Intervensi Kemanusiaan dan Militer

BIMATA.ID, Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan penghormatan kepada Menteri Luar Negeri Sugiono atas sikap tegas yang disampaikan dalam sidang Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag. Pidato Menlu RI dalam forum hukum internasional tersebut dianggap sebagai bentuk nyata dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina.

Sudarnoto Abdul Hakim, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, mengungkapkan bahwa langkah Menlu Sugiono merupakan ekspresi nyata dari komitmen Indonesia dalam membela hak rakyat Palestina untuk merdeka. “Saya atas nama MUI menyampaikan terima kasih dan penghargaan khususnya kepada Menlu yang telah menyampaikan butir-butir yang sangat penting di ICJ terkait dengan dukungan kemanusiaan dan pembelaan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina,” ujarnya pada Sabtu, 3 Mei 2025.

Ia menambahkan bahwa kekejaman yang dilakukan oleh Israel terhadap warga Palestina, khususnya di Jalur Gaza, sudah sangat melampaui batas kemanusiaan. Tindakan-tindakan tersebut dilakukan secara brutal dan bahkan, menurutnya, mendapat dukungan dari Amerika Serikat.

Baca Juga: Purnawirawan TNI-Polri Nyatakan Dukungan Penuh terhadap Asta Cita Presiden Prabowo

Sudarnoto juga menyinggung bahwa permintaan advisory opinion sebelumnya, meskipun menghasilkan resolusi PBB, belum mampu diwujudkan secara konkret. Karena itu, ia berharap opini hukum yang sekarang sedang dimintakan bisa lebih diarahkan untuk bisa segera diterapkan dan berdampak nyata. “Semua negara, khususnya yang mendukung kemerdekaan Palestina, harus bersungguh-sungguh mengawal fatwa ICJ nantinya,” tegasnya.

Lebih jauh, ia mengajak komunitas internasional untuk melakukan intervensi kemanusiaan secara bersama-sama sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina. Sudarnoto bahkan mengusulkan agar pendekatan tersebut disertai dengan dukungan militer yang bertujuan melindungi aktivitas kemanusiaan dari gangguan militer Israel.

“Supaya ada jaminan kelancaran program kemanusiaan dan jaminan tidak adanya gangguan tentara Israel, maka patut dipertimbangkan Humanitarian Intervention dibarengi dengan Military Intervention. Model ini pernah dilakukan Amerika. Saya kira pendekatan seperti itu bisa diterapkan dalam konteks Gaza,” ungkapnya.

Selain itu, MUI mendorong negara-negara pendukung Palestina untuk memperkuat kampanye Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) terhadap Israel. Ia menilai bahwa setiap negara perlu membuat kebijakan resmi guna mendukung langkah tersebut.

Sebagai penutup, Sudarnoto menekankan pentingnya diplomasi global untuk mempengaruhi kebijakan luar negeri Amerika Serikat agar lebih berorientasi pada nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian. “Langkah penting lain adalah bersama-sama dengan negara-negara lain meyakinkan atau menekan Amerika untuk merubah haluan politik agar semakin humanis, benar-benar memihak untuk penciptaan perdamaian dan menolak segala bentuk kejahatan perang, kemanusiaan dan mendukung penghentian genosida,” pungkasnya.

Simak Juga: Gerindra Papua Bahas Evaluasi Pemilu dan Dukungan MBG Prabowo

Exit mobile version