BeritaNasionalPertanian

Modernisasi Pertanian Dipercepat, Rice Transplanter Jadi Andalan Kementan

BIMATA.ID, Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong modernisasi sektor pertanian melalui pemanfaatan alat dan mesin pertanian (alsintan). Salah satu bentuk modernisasi yang saat ini terus digencarkan Kementan adalah penggunaan rice transplanter, yakni alat tanam padi modern yang membantu petani menanam padi secara lebih cepat, rapi, dan efisien.

Penggunaan alsintan terbukti mampu meningkatkan efisiensi kerja petani, mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manual, serta mendorong peningkatan produktivitas.

Sejalan dengan upaya tersebut, dalam berbagai kesempatan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa modernisasi merupakan langkah strategis dalam mewujudkan swasembada pangan.

Baca juga: Menlu RI Sugiono : Presiden Prabowo Tegaskan Pentingnya Sentralitas dan Kohesivitas ASEAN

“Dengan alsintan, proses budidaya pertanian dapat dilakukan lebih cepat, efisien, dan hasilnya pun meningkat,” ujar Mentan, Andi Amran Sulaiman.

Mengenai hal itu, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Publik Kementan, Moch. Arief Cahyono menjelaskan, bahwa rice transplanter dirancang untuk menanam bibit padi secara teratur tanpa petani harus menginjak sawah.

“Dengan satu operator, rice transplanter mampu menyelesaikan penanaman di satu hektare sawah hanya dalam waktu lima jam,” jelas Moch. Arief Cahyono, pada Senin (26/05/2025).

Lihat juga: Prabowo Dorong China Investasi Tak Hanya di Hilirisasi SDA, Tapi Juga Sains dan Teknologi

Menurutnya, metode tanam manual membutuhkan sekitar 25–30 orang dan waktu hingga dua hari untuk luasan lahan yang sama.

Oleh karena itu, penggunaan rice transplanter tidak hanya menghemat waktu dan tenaga, tetapi juga menekan biaya operasional secara signifikan.

Selain itu, rice transplanter juga memberikan keunggulan dalam menjaga jarak tanam agar seragam. Hal ini berdampak positif terhadap pertumbuhan tanaman yang lebih merata dan hasil panen yang lebih tinggi. Di sisi lain, alat ini juga ramah lingkungan karena dapat mengurangi kerusakan lahan akibat injakan selama proses tanam manual.

Simak juga: Menlu RI Sebut Presiden Prabowo Mempertegas Sentralitas ASEAN dalam Hadapi Dinamika Global

Untuk diketahui, Rice transplanter sendiri terdiri atas dua jenis, yaitu tipe berjalan (walking type) dan tipe mengendarai (riding type). Pada tipe berjalan, operator mengarahkan alat sambil berjalan di belakang mesin. Bibit padi diletakkan di rak khusus dan dapat diisi ulang dengan mudah selama proses penanaman berlangsung.

Related Articles

Bimata