
BIMATA.ID, Kalimantan Tengah – Deputi Bidang Pengembangan Usaha Koperasi Kementerian Koperasi (Kemenkop) Panel Barus, mewakili Menteri Koperasi Republik Indonesia, menghadiri acara Palmstep Inception di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, pada Selasa (06/05/2025).
Panel Barus menegaskan peran koperasi sebagai aktor utama dalam membangun industri sawit yang berkeadilan, berkelanjutan, dan berbasis pada kekuatan petani.
“Petani tidak boleh terus berada di posisi lemah dalam rantai nilai. Koperasi adalah instrumen strategis untuk memperkuat posisi tawar dan memperluas akses pasar mereka,” ujar Panel Barus di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, pada Selasa (06/05/2025).
Baca juga: Presiden Prabowo Targetkan Swasembada BBM dalam Lima Tahun
Menurutnya, salah satu upaya yang akan dilakukan oleh PALMSTEP adalah memfasilitasi koperasi-koperasi petani mendirikan pabrik Crude Palm Oil (CPO) milik koperasi.
“Jika sudah ada pabrik CPO milik koperasi, para petani anggota koperasi mendapatkan kepastian pembeli dan harga,” tegasnya.
Selain itu, arahan Presiden Prabowo Subianto tentang percepatan pembentukan 80.000 Koperasi Desa Merah Putih, sebagai jaringan distribusi dan produksi desa berbasis data yang akan diluncurkan pada Hari Koperasi Nasional, 12 Juli 2025.
Lihat juga: Jokowi: Prabowo Pemimpin Kuat, Bukan Boneka Siapa Pun
Sehingga, dengan terbangunnya sistem koperasi desa yang kuat dan terintegrasi, Indonesia tidak hanya memperkuat ketahanan pangan nasional, tetapi juga dapat berkontribusi pada ketahanan pangan global.
“Melalui jaringan Koperasi Desa Merah Putih dan program seperti PALMSTEP, produk-produk desa seperti sawit dapat mengakses pasar dengan harga bagus di Eropa,” ungkapnya.
Diketahui, berdasarkan Kemenkop menunjukkan bahwa hingga akhir 2024 terdapat 2.500 koperasi perkebunan aktif dengan hampir 900.000 anggota dan volume usaha Rp7,94 triliun. Panel Barus menekankan bahwa penguatan koperasi sekunder terutama berbasis komoditas seperti kelapa sawit akan mempercepat transformasi industri dari hulu ke hilir.
Simak juga: Bill Gates Apresiasi Upaya Pemerintahan Prabowo dalam Kesehatan dan Pertanian di Indonesia
Sebagai informasi, Kemenkop mengapresiasi berdirinya Koperasi Karya Sawit Mandiri Jaya (KSMJ). Harapannya, KSMJ sebagai koperasi sekunder menjadi model konsolidasi kelembagaan petani sawit. Melalui Palmstep, KSMJ didorong untuk menerapkan standar keberlanjutan, memperkuat tata kelola, dan membuka akses pasar nasional serta internasional.
Untuk diketahui, acara ini menandai peluncuran program EU SWITCH: PALMSTEP, yang akan dilaksanakan oleh Agriterra dan Fortasbi selama periode 2025–2030. Program PALMSTEP berfokus pada peningkatan keberlanjutan dan keterlacakan rantai nilai sawit rakyat.




