BeritaNasionalPertanian

Kebijakan Pro-Petani, Prabowo Dukung Langkah Strategis Pengendalian Impor Singkong

BIMATA.ID, Jakarta – Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto menyatakan dukungan penuh terhadap usulan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman untuk menghentikan impor ubi kayu, dan produk turunannya guna melindungi petani lokal.

Diketahui, dukungan tersebut disampaikan dalam Rapat Terbatas (Ratas) yang membahas kondisi pasar singkong nasional dan upaya perlindungan terhadap petani, pada Jumat (23/5/2025).

Presiden Prabowo menegaskan, bahwa apabila produksi dalam negeri mencukupi, maka tidak ada alasan untuk membuka keran impor.

Baca juga: Menhan Sjafrie Dampingi Presiden Prabowo Sambut Premier Tiongkok Li Qiang di Istana

Menurutnya, kebijakan ini mencerminkan keberpihakan nyata pemerintah terhadap petani serta komitmen dalam menjaga kedaulatan pangan nasional.

Sehingga, sebagai upaya melindungi petani, Kementerian Pertanian mendorong agar Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) segera digelar dengan melibatkan kementerian dan lembaga terkait. Rakortas ini diharapkan dapat merumuskan langkah strategis, termasuk opsi pembatasan atau larangan terbatas terhadap beberapa produk turunan singkong.

Sebelumnya, Mentan Amran telah mengirimkan surat resmi kepada Menko Perekonomian bernomor 521/5662/SR.320/M/5/2024 tertanggal 10 Mei 2024 lalu.

Lihat juga: Presiden Prabowo Siapkan Enam Insentif Ekonomi Dorong Daya Beli Kuartal II-2025

Dalam surat tersebut disampaikan bahwa produksi nasional ubi kayu masih mencukupi untuk kebutuhan pangan, pakan, dan bioenergi. Namun, banjirnya produk impor telah menyebabkan penurunan harga dan menyulitkan petani dalam memasarkan hasil panennya.

“Petani singkong kita terpukul. Karena itu, kami usulkan langkah strategis berupa pengendalian impor, termasuk opsi pelarangan terbatas terhadap produk turunan singkong,” ujar Mentan Amran.

Maka dari itu, langkah ini diharapkan menjadi titik balik untuk membangkitkan semangat petani singkong, memperkuat posisi tawar mereka di pasar, serta mempercepat program hilirisasi nasional yang berbasis komoditas lokal dan berkelanjutan.

Simak juga: Presiden Prabowo Hadiri Sidang Pleno KTT ke-46 ASEAN

Related Articles

Bimata