BIMATA.ID, Jakarta – Pemerintahan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memasuki babak awal masa kepemimpinannya dengan menegaskan komitmennya untuk menjalankan reformasi nyata di berbagai sektor strategis nasional. Agenda reformasi yang dicanangkan mencakup sektor pangan, pertahanan, pendidikan, hingga ekonomi kerakyatan, sebagai wujud transformasi struktural menuju Indonesia Emas 2045.
Dalam pidato resminya usai dilantik, Presiden Prabowo menekankan pentingnya membangun negara yang kuat dan berdaulat melalui penguatan sektor dasar seperti ketahanan pangan dan pertahanan nasional. “Reformasi bukan hanya kata-kata, melainkan kerja nyata yang dirasakan rakyat. Kami akan bergerak cepat untuk memperbaiki sistem yang belum berpihak pada rakyat kecil,” tegas Presiden Prabowo.
Langkah konkret terlihat dari peluncuran program besar seperti revolusi pangan nasional, yang bertujuan meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri dan menurunkan ketergantungan impor. Melalui sinergi dengan Kementerian Pertanian, pemerintahan Prabowo telah menyalurkan ribuan alat dan mesin pertanian (alsintan), pupuk, dan fasilitas irigasi modern ke berbagai daerah, termasuk wilayah tertinggal dan perbatasan.
Baca Juga: 27 Tahun Reformasi, Jaringan 98: Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran Wujudkan Cita-cita Bangsa
Selain itu, sektor pendidikan juga menjadi fokus. Presiden Prabowo mendorong pembaruan kurikulum yang menekankan pada penguatan karakter, wawasan kebangsaan, dan keterampilan praktis. Di bidang pertahanan, reformasi struktural terus dilakukan guna memperkuat postur militer yang modern dan adaptif terhadap ancaman global.
Pemerintah juga aktif mendorong kebangkitan ekonomi kerakyatan lewat pembentukan Koperasi Merah Putih dan dukungan besar terhadap UMKM. Kebijakan ini selaras dengan semangat gotong royong, keberpihakan terhadap rakyat kecil, serta penguatan ekonomi berbasis komunitas.
“Yang kita bangun adalah sistem baru yang berpihak kepada rakyat. Ini bukan sekadar reformasi administratif, melainkan perubahan cara pandang dalam memimpin bangsa,” ujar salah satu menteri dalam kabinet Prabowo, menegaskan arah reformasi yang dijalankan.
Dengan pendekatan yang tegas namun inklusif, pemerintahan Prabowo Subianto berusaha menjawab tuntutan perubahan dari era reformasi 1998 dengan tindakan nyata, bukan sekadar seremonial. Reformasi kini bukan hanya milik masa lalu, melainkan menjadi fondasi masa depan Indonesia yang lebih adil dan mandiri.
Simak Juga: Presiden Prabowo Serukan Reformasi Birokrasi Energi Nasional
