Juru Bicara Presiden: Pemerintah Mohon Maaf atas Pemadaman Listrik di Bali

BIMATA.ID, Jakarta —Pemerintah Republik Indonesia menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas terjadinya pemadaman listrik di Pulau Bali pada Kamis sore, 2 Mei 2025. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Juru Bicara Presiden, Prasetyo Hadi, yang juga menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara.

“Atas nama Presiden dan pemerintah, kami menyampaikan permohonan maaf atas gangguan kelistrikan yang terjadi di Bali. Kami memahami dampak yang dirasakan oleh masyarakat, khususnya pada sektor pelayanan publik dan aktivitas ekonomi,” ujar Prasetyo dalam keterangan pers di Jakarta.

BACA JUGA: Didukung Presiden Prabowo, RUU Perampasan Aset Belum Masuk Prolegnas 2024-2029

Berdasarkan laporan dari PT PLN (Persero), pemadaman listrik terjadi akibat gangguan pada kabel laut yang menyalurkan pasokan listrik dari Pulau Jawa ke Bali. Gangguan tersebut memicu trip pada seluruh pembangkit listrik di sistem kelistrikan Bali, yang berdampak pada terputusnya pasokan di sejumlah wilayah utama seperti Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan.

Pemerintah segera melakukan koordinasi dengan jajaran PLN setelah laporan awal diterima. Tim PLN di lapangan bergerak cepat, dan dalam waktu kurang dari 45 menit berhasil memulihkan sebagian besar pasokan listrik di wilayah terdampak. Fasilitas vital seperti rumah sakit dan bandara menjadi prioritas utama dalam proses pemulihan.

“Kami mengapresiasi dedikasi dan profesionalisme rekan-rekan PLN yang bekerja tanpa henti untuk memulihkan kondisi di Bali. Pemerintah terus memantau perkembangan di lapangan dan mendukung penuh upaya percepatan pemulihan,” lanjut Prasetyo.

Ia menambahkan bahwa pasokan listrik di Pulau Bali secara bertahap akan kembali normal, dan pemerintah memastikan seluruh langkah penanganan berjalan sesuai dengan prinsip keselamatan dan keandalan sistem.

BACA JUGA: Presiden Prabowo Hadiri May Day di Monas, Janji Hapus Outsourcing dan Bentuk Dewan Kesejahteraan Buruh

Exit mobile version