BIMATA.ID, Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Koalisi Pemerintah Kabupaten Penghasil Kelapa (Pemkab Kopek) sepakat mempercepat hilirisasi, dan industri kelapa dalam negeri.
Mengenai hal itu, langkah tersebut dilakukan untuk menaikkan nilai tambah produk kelapa sebagai salah satu komoditas unggulan ekspor RI.
Merespon hal tersebut, Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menjelaskan, kesepakatan itu dicapai dalam rapat antara Kementan dan Kopek. Kelapa RI sendiri diminati China, dan Malaysia.
Baca juga: Presiden Prabowo Hadiri Sesi Pleno KTT ke-46 ASEAN di Kuala Lumpur
“Kelapa Indonesia sekarang ini lagi diminati dunia, di mana China itu mengimpor dan beberapa negara lainnya termasuk Malaysia mengimpor kelapa dari Indonesia,” ujar Amran dalam keterangan tertulisnya, Minggu (25/5/25).
Menurutnya, langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dalam rapat terbatas (ratas) pada Jumat (23/5/25) di Istana Merdeka. Dalam rapat terbatas (ratas) yang membahas percepatan proyek hilirisasi nasional, dan tindak lanjut proyek prioritas, termasuk sektor pertanian.
“Atas perintah Bapak Presiden, kami akan membangun industri hilirisasi, insyaallah mulai tahun ini,” jelasnya.
Lihat juga: Kebijakan Pro-Petani, Prabowo Dukung Langkah Strategis Pengendalian Impor Singkong
Sebagai informasi, terdapat 10 kabupaten/kota sentra kelapa di Indonesia yakni Kabupaten Indragiri Hilir (Riau), Tanjung Jabung Timur (Jambi), Banggai (Sulawesi Tengah), Tanjung Jabung Barat (Jambi), Sumenep (Jawa Timur), Halmahera Utara ( Maluku Utara), Banyuasin (Sumatera Selatan), Minahasa Selatan (Sulawesi Utara), Pandeglang (Banten), Padang Pariaman ( Sumatera Barat).
