BeritaNasionalPendidikanPeristiwa

ECDI2030 Diluncurkan, Bappenas Tegaskan Pentingnya Investasi di Masa Golden Years Anak

BIMATA.ID, Jakarta – Sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2025-2029, dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan ((TPB) / Sustainable Development Goals (SDGs), Kementerian PPN/Bappenas telah resmi meluncurkan Indeks Perkembangan Anak Usia Dini atau   (ECDI) 2030 tahun 2024, pada Rabu (14/05/2025).

Dalam sambutannya, Wakil Menteri PPN/Wakil Kepala Bappenas, Febrian Alphyanto Ruddyard mengatakan, bahwa pentingnya Indonesia untuk memanfaatkan momentum bonus demografi dengan meningkatkan investasi pada pembangunan manusia.

“Kunci keberhasilan mewujudkan generasi Indonesia Emas terletak pada pemenuhan kebutuhan esensial anak sejak usia dini, baik pendidikan, kesehatan, maupun perlindungan pengasuhan, karena perkembangan otak mencapai 90 persen dalam lima tahun pertama kehidupan atau golden years.” papar Wamen Febrian, pada Rabu (14/05/2025).

Baca juga: Presiden Prabowo: Tantangan Negara Islam Bukan Hanya Palestina, Tapi Juga Korupsi dan Kemiskinan

Dokumen ECDI2030 tahun 2024 yang disusun Kementerian PPN/Bappenas bersama Kemendukbangga/BKKBN, Badan Pusat Statistik, UNICEF, dan Tanoto Foundation berdasarkan survei yang dilakukan dari Desember 2023 hingga Mei 2024 ini, menjadi alat strategis untuk memastikan kebijakan responsif terhadap tumbuh kembang anak, serta mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul sebagai kunci mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dan berdaya saing.

“Pada masa ini, anak tidak hanya perlu dilengkapi dari sisi teknikal, namun juga karakter dan sisi spiritualitas. Kemampuan berpikir yang tidak didasari karakter yang baik dan sisi spiritualitas yang tebal akan menghasilkan manusia-manusia yang berkarakter AI,” lanjutnya.

Menurutnya, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang berkorelasi positif membentuk kemampuan sensorik, kognitif, dan bahasa anak. Hasil pengukuran pada 2024, ECDI Indonesia mencatatkan sebesar 87,7 persen anak Indonesia usia 24-59 bulan telah berkembang sesuai dengan tahap perkembangan, pembelajaran, kesejahteraan, psikososial, dan kesehatan.

Lihat juga: Presiden Prabowo Ajak Negara Islam Bangkit dari Kemiskinan dan Ketimpangan Lewat Kepemimpinan Jujur

Oleh karena itu, Ia berharap ECDI 2030 tahun 2024 dapat menjadi instrumen penting dalam penyusunan kebijakan berbasis data untuk memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan hak atas tumbuh kembang yang optimal.

“Untuk itu, dibutuhkan kolaborasi yang sangat erat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, mitra pembangunan, pakar, akademisi, dan masyarakat. Mari kita satukan langkah, perkuat sinergi, dan berkomitmen membangun pondasi kokoh bagi generasi masa depan, demi Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.

Related Articles

Bimata