BIMATA.ID, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, melakukan kunjungan kerja ke Jepang pada 7–9 Mei 2025. Agenda ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba pada Januari lalu, khususnya dalam bidang investasi dan perdagangan. “Benar Menko Airlangga melakukan kunjungan kerja ke Jepang, ada beberapa agenda tentunya mulai dari pertemuan dengan Pemerintah Jepang, asosiasi bisnis, dan ada juga penerimaan penghargaan atas undangan PM Jepang,” jelas Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, Kamis (8/5/2025).
Dalam lawatannya, Airlangga dijadwalkan bertemu Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang untuk memperdalam kerja sama strategis di sektor industri, energi, serta perdagangan. Selain itu, ia juga akan berdialog dengan Japan Chamber of Commerce and Industry guna mendorong peningkatan nilai investasi dan ekspor Indonesia ke Jepang.
Airlangga akan melanjutkan pertemuan bilateralnya dengan sejumlah pemimpin lembaga ekonomi Jepang, termasuk Japan Business Federation serta pejabat tinggi yang menangani penguatan ekonomi nasional Jepang. Tujuannya untuk membuka peluang kerja sama baru dan memperkuat posisi Indonesia dalam hubungan ekonomi kawasan Asia.
Baca Juga: Presiden Prabowo Sambut Bill Gates, Bahas Kolaborasi Kesehatan dan Pertanian
Selama di Jepang, Airlangga juga dijadwalkan menerima penghargaan kehormatan dari Pemerintah Jepang berupa ‘The Order of the Rising Sun, Gold and Silver Star’. Penghargaan ini diberikan atas kontribusi luar biasa Airlangga dalam mempererat hubungan bilateral Jepang-Indonesia di bidang ekonomi sejak menjabat Menteri Perindustrian pada 2016 hingga kini.
Pengakuan ini juga diberikan karena peran aktif Airlangga dalam mendorong partisipasi Indonesia di inisiatif Asia Zero Emission Community (AZEC). Ia dinilai berhasil menjalin komunikasi produktif dengan pelaku usaha Jepang, serta menjaga iklim investasi yang kondusif di Tanah Air. Jepang menilai dukungan Indonesia terhadap proyek-proyek bilateral sangat penting dalam memperkuat hubungan kedua negara.
Simak Juga: Jokowi: Prabowo Pemimpin Kuat, Bukan Boneka Siapa Pun