Berita4 Sehat 5 SempurnaFoodKesehatanRegional

BGN Usul Restoran dan Lapangan Futsal Tak Terpakai Diubah Jadi Dapur Makan Bergizi

BIMATA.ID, Sleman – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengusulkan agar restoran atau lapangan futsal yang tidak lagi beroperasi secara optimal dialihfungsikan menjadi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur makan bergizi gratis (MBG).

Usulan ini disampaikan saat peresmian operasional dapur MBG di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (8/5/2025), bersama Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar.

Dadan menilai, mengubah fungsi fasilitas yang sudah tidak digunakan, seperti restoran atau kafe yang sepi, menjadi tempat pelayanan gizi adalah langkah efisien daripada membangun gedung baru dari nol.

“Saya lihat mungkin ada restoran yang nganggur, ubah saja ke sektor pelayanan. Jadi tidak perlu bangun baru,” katanya.

Ia juga menambahkan bahwa lapangan futsal yang tidak lagi ramai karena tren olahraga bergeser ke mini soccer juga dapat dimanfaatkan menjadi dapur MBG.

“Ubah aja jadi satu pelayanan untuk makan bergizi,” ucap Dadan.

Menurut perhitungan BGN, Sleman membutuhkan sekitar 111 dapur MBG untuk mencukupi kebutuhan gizi warganya. Saat ini, baru dibangun 15 unit, yang berarti baru mencakup sekitar 10 persen dari target total.

“Masih jauh dari target, perlu percepatan pembangunan,” ujarnya.

Dadan menjelaskan bahwa dapur MBG merupakan bagian dari program Presiden Prabowo Subianto dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat serta mendongkrak ekonomi lokal.

Dapur ini tidak hanya menyediakan makanan sehat, tapi juga membuka lapangan kerja.

Setiap satu unit dapur MBG mampu menyerap hingga 50 tenaga kerja, mulai dari juru masak, pengemas makanan, hingga tenaga distribusi.

Dengan demikian, program ini juga mendukung pemberdayaan ekonomi komunitas.

Lebih lanjut, dapur MBG juga memberi peluang kerja bagi ibu-ibu kader Posyandu.

Mereka dapat diberdayakan untuk mendistribusikan makanan sehat kepada kelompok rentan seperti ibu hamil dan balita, tentu dengan honor yang layak.

“Jadi ini sudah menampung lapangan kerja bagi ibu-ibu yang tadinya mungkin tidak bisa bekerja di mana-mana, bisa bekerja membantu di sini untuk memasak dan memberikan manfaat,” tutupnya.

Related Articles

Bimata