
BIMATA.ID, Jakarta – Pemerintahan Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto dan Wakil Presiden (Wapres), Gibran Rakabuming Raka telah menetapkan Program Asta Cita sebagai dasar arah pembangunan nasional lima tahun ke depan.
Diketahui, program ini tidak hanya menjadi peta jalan pemerintahan, tetapi juga bagian dari visi besar menuju Indonesia Emas 2045.
Dalam berbagai kesempatan, Presiden Prabowo selalu menegaskan, bahwa Asta Cita merupakan jawaban atas kebutuhan riil rakyat serta tantangan masa depan bangsa.
“Asta Cita adalah panduan kerja kami, bukan sekadar wacana. Ini adalah langkah nyata untuk menjadikan Indonesia lebih maju dan berkeadilan,” ucap Presiden Prabowo Subianto.
Asta Cita terdiri dari delapan program utama, diantaranya penguatan ideologi Pancasila, kemandirian bangsa dalam pangan dan energi, penciptaan lapangan kerja berkualitas, penguatan SDM dan teknologi, hingga reformasi birokrasi dan pemberantasan korupsi. Seluruh program dirancang untuk memastikan pembangunan yang merata, inklusif, dan berkelanjutan.
Hingga saat ini, Asta Cita tengah dijabarkan ke dalam rencana kerja kementerian dan lembaga di tingkat pusat maupun daerah. Program-program tersebut akan menjadi bagian integral dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, sebagai panduan teknokratis pelaksanaan pembangunan nasional.
Dengan implementasi Asta Cita, pemerintah berkomitmen memastikan arah pembangunan tidak hanya terfokus di pusat kekuasaan, tetapi menyentuh hingga ke desa-desa dan pelosok negeri. Asta Cita menjadi bukti bahwa pembangunan di era Prabowo-Gibran diarahkan untuk menyatukan kekuatan bangsa menuju cita-cita luhur Indonesia Emas 2045.
Lihat juga: Bukan Militeristik, Prabowo Dinilai Bangun Demokrasi Lewat Dialog dan Aksi Nyata
Berikut delapan poin utama Asta Cita yang dilansir website portal informasi indonesia :
1. Memperkokoh ideologi pancasila, demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM).
2. Memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau dan ekonomi biru.
3. Meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.
4. Memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi, olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda dan penyandang disabilitas.
5. Melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.
6. Membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
7. Memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba
8. Memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam, dan budaya, serta peningkatan toleransi antarumat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur.
Simak juga: Muzani: Pemerintahan Prabowo Hadirkan Reformasi Nyata Lewat Program Pro-Rakyat




