Apa Saja yang Menghasilkan Emisi Karbon? Ini Fakta yang Perlu Kamu Tahu!

BIMATA.ID – Perubahan iklim bukan lagi sekadar isu lingkungan, melainkan kenyataan global yang dampaknya kian terasa. Peningkatan suhu rata-rata, naiknya permukaan laut, dan meningkatnya intensitas cuaca ekstrem menjadi bukti nyata krisis ini.
Di pusat permasalahan tersebut terletak emisi karbon, yaitu pelepasan gas-gas yang mengandung karbon, terutama karbon dioksida (CO₂), ke atmosfer. Secara sederhana, emisi karbon mencerminkan jejak karbon dari berbagai aktivitas di Bumi.
Diperlukan langkah konkrit untuk mitigasi dampak dari emisi ini demi membangun masa depan yang lebih berkelanjutan.
Sumber Utama Emisi Karbon dari Aktivitas Manusia
Manusia menjadi penyumbang terbesar peningkatan emisi karbon global. Berikut ini adalah sektor-sektor utama penyebabnya:
1. Sektor Energi
Sektor energi menyumbang porsi terbesar dari emisi karbon global.
Pembangkit Listrik
Pembakaran batu bara, minyak bumi, dan gas alam untuk menghasilkan listrik melepaskan sejumlah besar CO₂. Ketergantungan terhadap pembangkit berbahan bakar fosil menjadi faktor dominan dalam profil emisi banyak negara.
Transportasi
Mobil, truk, pesawat, kapal laut, dan kereta berbahan bakar diesel atau listrik dari pembangkit fosil menyumbang emisi karbon yang signifikan. Pertumbuhan kendaraan bermotor dan aktivitas logistik global memperburuk situasi ini.
Industri
Industri berat seperti baja, semen, dan petrokimia mengandalkan energi dari bahan bakar fosil dan menyumbang emisi tinggi akibat proses termal dan kimia.
Bangunan
Penggunaan energi untuk pemanas dan pendingin ruangan, terutama bila bersumber dari listrik berbahan bakar fosil, juga berkontribusi terhadap emisi karbon yang substansial.
2. Pertanian dan Kehutanan
Sektor ini memiliki peran ganda, yaitu sebagai penyerap karbon dan sekaligus sebagai sumber emisi, tergantung pada praktiknya.
- Deforestasi dan Degradasi Hutan: Penebangan dan pembukaan lahan menghilangkan fungsi hutan sebagai penyerap karbon dan justru melepaskan karbon tersimpan ke atmosfer.
- Peternakan: Hewan ruminansia seperti sapi menghasilkan metana (CH₄), gas rumah kaca yang jauh lebih kuat daripada CO₂ dalam jangka pendek.
- Pupuk Sintetis: Penggunaan pupuk nitrogen memicu pelepasan nitrous oxide (N₂O), salah satu gas rumah kaca terkuat.
- Pengolahan Tanah: Teknik budidaya tertentu dapat mengganggu cadangan karbon dalam tanah dan meningkatkan emisi CO₂.
- Pembakaran Lahan Pertanian: Praktik membakar sisa panen atau lahan mengeluarkan CO₂ serta partikel dan polutan lainnya.
3. Proses Industri Non-Energi
Beberapa proses industri menghasilkan karbon melalui reaksi kimia, terlepas dari penggunaan energi.
- Produksi Semen: Pemanasan batu kapur (CaCO₃) untuk membuat klinker melepaskan CO₂ secara langsung.
- Produksi Kimia dan Petrokimia: Reaksi kimia dalam proses industri ini sering menghasilkan CO₂ sebagai produk sampingan.
- Produksi Logam: Peleburan logam seperti baja dan aluminium mengonsumsi energi besar dan melepaskan CO₂.
- Penggunaan Refrigeran: HFCs (Hydrofluorocarbons), meskipun tidak mengandung karbon, adalah GRK kuat yang berkontribusi besar terhadap pemanasan global.
4. Pengelolaan Limbah
Cara kita menangani limbah juga mempengaruhi emisi karbon.
- Tempat Pembuangan Akhir (TPA): Pembusukan limbah organik dalam kondisi anaerobik menghasilkan metana (CH₄).
- Pembakaran Sampah: Membakar sampah secara terbuka melepaskan CO₂ dan polutan berbahaya lainnya.
- Pengolahan Air Limbah: Proses ini dapat menghasilkan metana dan N₂O, meskipun dalam jumlah yang lebih kecil.
Sumber Emisi Karbon Alami
Bumi memiliki siklus karbon alami di mana pelepasan dan penyerapan karbon berlangsung terus-menerus. Beberapa sumber alami karbon meliputi:
- Respirasi Makhluk Hidup: Semua makhluk hidup mengeluarkan CO₂ saat bernapas.
- Letusan Gunung Berapi: Vulkanisme adalah sumber alami emisi CO₂ dan gas lainnya.
- Kebakaran Hutan Alami: Bisa dipicu oleh petir, kebakaran ini melepaskan karbon dari biomassa ke atmosfer.
- Pelapukan Batuan: Proses geologis jangka panjang ini bisa menyerap atau melepaskan CO₂.
- Lautan: Lautan menyerap dan melepas CO₂ dalam jumlah besar sebagai bagian dari siklus karbon global.
Fakta Penting tentang Emisi Karbon
Ketidakseimbangan Emisi Manusia vs. Alami
Aktivitas manusia melepaskan karbon jauh lebih cepat daripada kemampuan alam untuk menyerapnya, menyebabkan akumulasi gas rumah kaca di atmosfer.
Sektor Penyumbang Utama
Energi, industri, transportasi, dan pertanian adalah sektor dengan kontribusi emisi tertinggi. Di banyak negara, pembangkit listrik berbasis fosil dan transportasi darat menjadi sumber emisi dominan.
Konsep Jejak Karbon
Jejak karbon mencerminkan total GRK yang dihasilkan individu, organisasi, atau produk. Konsep ini penting untuk merancang Strategi Pengurangan Emisi secara personal maupun kolektif.
Pentingnya Pemantauan Emisi
Pengukuran emisi yang akurat sangat penting untuk menyusun kebijakan iklim, menetapkan target nasional (NDCs), dan mengevaluasi kemajuan mitigasi.
Peran PGN LNG Indonesia dalam Transisi Energi Rendah Karbon
Dalam konteks transisi menuju energi yang lebih bersih, PGN LNG Indonesia memiliki peran strategis dalam pengembangan infrastruktur dan distribusi LNG di Indonesia.
Perusahaan ini fokus pada penyediaan LNG untuk sektor-sektor strategis, seperti pembangkit listrik, industri, dan transportasi berat, yang selama ini menjadi kontributor utama emisi karbon.
Dengan jaringan infrastruktur regasifikasi dan fasilitas distribusi LNG yang terus berkembang, PGN LNG Indonesia turut mendukung pengurangan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil konvensional yang lebih kotor seperti batu bara dan minyak bakar.
Komitmen terhadap penyediaan energi yang lebih bersih ini sejalan dengan kebutuhan mendesak untuk menurunkan emisi karbon nasional dan mendukung pencapaian target iklim Indonesia.
(***)
Baca Juga:




