BIMATA.ID, Jakarta – Bank Indonesia (BI) telah mencatat lonjakan signifikan dalam penggunaan fitur pembayaran terbaru Quick Response Code Indonesian Standard tanpa pindai atau QRIS Tap, dengan nilai transaksi mencapai Rp3,24 miliar hanya dalam satu bulan sejak diluncurkan pada 14 Maret hingga 16 April 2025.
Mengenai hal tersebut, dalam periode tersebut, volume transaksi mencapai 42,9 juta, dengan 20,8 juta pengguna dan 1,44 juta merchant yang telah mengadopsi sistem ini.
Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta mengatakan, QRIS Tap merupakan pengembangan lanjutan dari sistem QRIS dan akan diperluas penggunaannya, termasuk ke berbagai moda transportasi seperti Damri, MRT, LRT, hingga KRL.
Baca juga: Prabowo Apresiasi Inisiasi Ustadz Adi Hidayat Buat Gerakan Indonesia Menanam
Menurutnya, inovasi ini merupakan bagian dari realisasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) yang mendorong inklusi keuangan dan efisiensi transaksi.
“Pengguna QRIS untuk triwulan I (2025) itu jumlahnya sudah mencapai 56,3 juta (user). Lalu volume transaksinya sudah mencapai 2,6 miliar transaksi, nominalnya itu Rp262,1 triliun. Dan merchant, yang kebanyakan UMKM, itu sudah mencapai 38,1 juta (merchant),” katanya.
Sementara itu, Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, bahwa secara keseluruhan, kinerja ekonomi dan keuangan digital Indonesia terus tumbuh positif. Pada Triwulan I 2025, transaksi digital melalui aplikasi mobile dan internet tercatat mencapai 10,76 miliar, tumbuh 33,50 persen secara tahunan. QRIS sendiri mencatat lonjakan volume transaksi sebesar 169,15 persen (yoy).
Lihat juga: Presiden Prabowo: Petani Harus Makmur, Punya Rumah, Mobil, dan Anak Sekolah Bagus
Dari sisi infrastruktur sistem pembayaran, transaksi melalui BI-FAST mencapai 1,07 miliar dengan nilai Rp2.741,81 triliun, tumbuh hampir 58 persen dibanding tahun sebelumnya. Sedangkan transaksi nilai besar melalui BI-RTGS tercatat Rp46.281,21 triliun. BI juga mencatat peningkatan dalam pengelolaan uang rupiah, dengan Uang Kartal yang Diedarkan (UYD) tumbuh 15,51 persen menjadi Rp1.240,12 triliun di triwulan yang sama.
Sejak implementasi QRIS pada tahun 2019, sistem ini disebut menjadi game changer dalam dunia pembayaran digital Indonesia. Filianingsih mencatat, hingga Triwulan I 2025, pengguna QRIS telah mencapai 56,3 juta, dengan volume transaksi 2,6 miliar, dan nilai transaksi Rp262,1 triliun.
Sementara itu, untuk jumlah merchant yang sebagian besar adalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) telah mencapai 38,1 juta.
Simak juga: Momen Prabowo Terbangkan Drone Tebar Benih di Palembang
