
Menjelang Kongres IV Tunas Indonesia Raya (TIDAR) yang akan digelar pada Mei 2025, suara dukungan dari berbagai daerah mulai terdengar jelas. Salah satu yang paling mantap datang dari Pengurus Daerah (PD) TIDAR DKI Jakarta. Mereka sepakat mendukung Rahayu Saraswati Djojohadikusumo untuk melanjutkan kepemimpinannya sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) TIDAR periode selanjutnya.
Wakil Ketua PD TIDAR DKI Jakarta, Edgar Jonathan, menyampaikan bahwa seluruh Pengurus Cabang (PC) di wilayah DKI sudah menyatukan suara dan siap menyatakan dukungan secara resmi. “Tadi saya ngobrol dengan para PC, dan kelimanya bilang mendukung Mbak Sara. Jadi, kita PD Jakarta sepakat dan lanjutkan!” ujar Edgar dalam acara Pelatihan Tunas 1 & 2 yang diadakan oleh PC TIDAR Jakarta Utara.
Masyarakat luas mengenalnya sebagai politisi muda dari Partai Gerindra, yang kini duduk sebagai anggota DPR RI untuk periode 2024–2029, mewakili Dapil Jakarta III. Selain itu, mba sara juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, yang menangani isu-isu strategis seperti energi, riset, dan lingkungan hidup. Tapi bagi banyak anak muda, Mbak Sara adalah lebih dari sekadar politisi. Beliau adalah aktivis perempuan yang sudah sejak lama menyuarakan hak-hak perempuan, anak-anak, dan korban perdagangan manusia.
Yang patut diapresiasi juga, pada tahun 2025 ini Mbak Sara masuk dalam daftar Fortune Indonesia 40 Under 40, sebuah penghargaan bergengsi yang dikeluarkan oleh Fortune Indonesia untuk sosok muda yang paling dinilai membawa pengaruh besar di berbagai sektor bidangnya. Artinya, apa yang mba sara lakukan selama ini tidak hanya diakui oleh partai atau parlemen, tapi juga oleh masyarakat dan pelaku lintas sektor.
Sebagai generasi muda yang ikut mengamati dinamika politik dan pergerakan organisasi kepemudaan, saya pribadi melihat dukungan terhadap Mbak Sara ini bukan hanya soal mempertahankan kepemimpinan, tapi juga mempertahankan arah gerak organisasi yang sudah progresif dan menyentuh langsung isu-isu penting anak muda.
Saya melihat Mbak Sara sebagai sosok yang mampu menjembatani idealisme anak muda dengan realitas politik yang kadang keras. Mba Sara tidak hanya hadir sebagai simbol, tapi juga bekerja nyata di lapangan dan di parlemen. Harapannya, ke depan TIDAR tidak hanya menjadi wadah pengkaderan, tapi juga menjadi ruang tumbuhnya pemimpin muda yang tangguh, cerdas, dan beretika.
Saya berharap Kongres IV TIDAR bisa berjalan dengan lancar, demokratis, dan menghasilkan kepemimpinan yang solid, kuat, serta tetap berpihak pada kepentingan generasi muda. Khusus untuk Mbak Sara, semoga beliau terus diberi kesehatan, kekuatan, dan kebijaksanaan dalam memimpin dan memperjuangkan nilai-nilai yang ia yakini, baik dalam ranah politik, sosial, maupun kemanusiaan.
Dan yang paling penting, saya berdoa semoga TIDAR di bawah kepemimpinan yang akan datang bisa terus menjadi pelopor perubahan positif. Menjadi ruang bagi anak muda untuk tumbuh, belajar, dan berani mengambil peran nyata dalam membangun Indonesia ke arah yang lebih baik. Aamiin.




