BeritaEkonomiPolitikRegional

Suasana Hangat Terasa di Rumah Aspirasi milik Hj. Endang Setyawati Thohari

BIMATA.ID, Jabar – Di tengah deretan kursi dan tawa ringan, puluhan warga—kebanyakan perempuan pelaku usaha kecil—datang membawa harapan dan cerita perjuangan mereka membangun ekonomi keluarga dari rumah.

Sebagai anggota MPR RI dari Fraksi Gerindra, daerah pemilihan Jawa Barat III, Hj. Endang dengan penuh perhatian mendengarkan suara-suara yang jarang terdengar di ruang-ruang kekuasaan.

Mereka berbicara tentang kebutuhan nyata: pelatihan digital marketing, akses ke pasar yang lebih luas, dan kemitraan dengan sektor swasta yang selama ini terasa jauh.

“Banyak dari mereka ingin mandiri, ingin naik kelas, tapi terkendala keterampilan dan akses. Mereka butuh dukungan konkret, bukan hanya janji,” tutur Endang usai pertemuan.

Isu-isu strategis yang mencuat dalam diskusi itu mencerminkan denyut nadi ekonomi rakyat.

Mulai dari peningkatan kapasitas perempuan dalam berwirausaha, penguatan usaha rumah tangga, hingga keinginan terlibat aktif dalam proyek ekonomi kemitraan yang inklusif dan berkelanjutan.

Endang menjelaskan, masyarakat Kota Bogor berharap adanya perhatian lebih dari pemerintah dan partai politik terhadap pelaku usaha perempuan agar mereka mampu bersaing di tengah gempuran produk industri besar.

“Pelatihan seperti manajemen usaha dan produksi yang sesuai dengan kebutuhan pasar sangat dibutuhkan. Ini soal daya saing dan keberlangsungan usaha,” ujarnya.

Tak hanya soal pelatihan, warga juga mendorong terbangunnya jembatan antara mereka dan sektor swasta.

Menurut mereka, kolaborasi ini penting untuk membuka peluang usaha baru dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Misalnya dalam proyek pengembangan produk lokal, masyarakat bisa dilibatkan langsung dalam proses produksi, pemasaran, hingga promosi lewat bazar atau pameran. Mereka ingin terlibat, punya suara, dan menjadi bagian dari solusi,” tambah Endang.

Satu hal yang menjadi sorotan dalam dialog tersebut adalah pentingnya penguasaan teknologi digital oleh pelaku UMKM.

Endang memaparkan bahwa pemanfaatan aplikasi berbasis Android untuk pemasaran online bisa menjadi jalan keluar dari keterbatasan modal dan akses pasar.

“Dengan aplikasi ini, UMKM bisa menjangkau pasar lebih luas, efisien, dan mengurangi biaya promosi. Ini bentuk nyata dari digitalisasi ekonomi kerakyatan,” pungkasnya.

Pertemuan ini bukan sekadar seremoni politik. Di balik meja dan kursi di Rumah Aspirasi itu, terjalin percakapan yang mengandung harapan.

Harapan akan kebijakan yang berpihak, pembangunan yang merata, dan ekonomi yang tumbuh dari bawah—dari rumah-rumah kecil.

Related Articles

Bimata