Proposal Indonesia Diapresiasi AS, Sri Mulyani: Jadi Modal Kuat di Meja Perundingan

BIMATA.ID, Jakarta – Proses negosiasi perdagangan antara Indonesia bersama Amerika Serikat (AS) terus berlanjut.

Menanggapi hal itu, Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, bahwa seluruh lembaga yang terkait di AS seperti United States Trade Representative (USTR), Department of Commerce, dan US Treasury dijajaki untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh.

“Proses negosiasi Indonesia dengan AS melalui seluruh jalur yang bisa kita lakukan, baik itu tadi melalui USTR, melalui jalur Department of Commerce, dan sekarang juga dari US Treasury. Tentu untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap, bagaimana ekspektasi dari AS dan proses pengambilan keputusan dari pemerintahan AS terhadap berbagai partner dagang mereka, termasuk dalam hal ini Indonesia,” ungkap Menkeu Sri Mulyani dalam Konferensi Pers secara daring pada Jumat (25/04/2025).

Baca juga: Legislator Gerindra Serap Aspirasi Warga Blitar-Tulungagung, Paparkan Capaian Pemerintahan Prabowo-Gibran

Menurutnya, agenda bilateral Indonesia – AS segera berdialog, dan melakukan negosiasi mendapat respon baik dari AS.

Dikektahui, proposal yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mendapatkan apresiasi karena paling lengkap dan detail menggambarkan kerja sama yang saling menguntungkan bagi kedua negara.

Selain itu, reformasi dan deregulasi yang dilakukan Indonesia juga dapat memecahkan masalah bilateral dan global.

Lihat juga: Dari Dapur ke Istana: Makan Bergizi Gratis Jadikan Prabowo Tak Tertandingi di 2029?

“Jadi ini adalah sebuah pengakuan dari AS terhadap langkah-langkah yang dilakukan oleh Indonesia dan dengan bekal komunikasi awal yang tadi disebutkan, Indonesia among the first time, the first mover, itu dianggap akan memberikan advantage atau keuntungan dalam posisi Indonesia di dalam proses perundingan ini,” jelas Menkeu.

Sehingga, Menkeu berharap negosiasi ini nantinya akan mendapatkan hasil yang baik. Tidak hanya bagi Indonesia, namun juga bagi perekonomian dunia.

“Feedback yang positif ini tentu akan dijadikan bekal bagi kita untuk terus melakukan pembahasan di level teknis dengan tentu pada diharapkan akan terjadi sebuah manfaat bagi perekonomian Indonesia maupun bagi perekonomian regional dan dunia,” jelasnya.

Simak juga: Prabowo Apresiasi Inisiasi Ustadz Adi Hidayat Buat Gerakan Indonesia Menanam

Sebagai informasi, dalam rangkaian IMF – World Bank Spring Meetings 2025, Menkeu juga melakukan perbandingan catatan dengan Menteri Keuangan negara lainnya mengenai hubungan perdagangannya dengan AS. Sepakat dengan negara lainnya, forum tersebut juga digunakan untuk menurunkan tensi ketegangan dan mencapai berbagai pemahaman bersama sehingga perekonomian masing-masing negara dan dunia terjaga dari risiko pelemahan ekonomi atau bahkan resesi.

Exit mobile version