BeritaEkonomiInternasional

Presiden Prabowo dan Erdogan Sepakat Tingkatkan Perdagangan RI dan Turki

BIMATA.ID, Jakarta – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyepakati komitmen strategis untuk meningkatkan volume perdagangan kedua negara hingga mencapai 10 miliar dolar AS atau sekitar Rp160 triliun.

Kesepakatan ini dibahas dalam pertemuan empat mata serta pertemuan bilateral di Istana Kepresidenan Turki, Ankara, Kamis (10/4/2025) waktu setempat.

Saat ini, nilai perdagangan antara Indonesia dan Turki masih berada di angka sekitar 3 miliar dolar AS.

Presiden Erdogan menegaskan, guna mencapai target baru tersebut, kedua negara akan menjajaki peluang kerja sama baru di berbagai sektor strategis seperti industri pertahanan, konstruksi, kesehatan, energi, dan industri pangan.

“Kami membahas langkah-langkah potensial untuk meningkatkan volume dagang hingga target 10 miliar dolar AS yang berimbang dan saling menguntungkan,” kata Erdogan dalam pernyataan bersama dengan Presiden Prabowo di Ankara.

Ia juga menambahkan bahwa kedua negara telah sepakat untuk meluncurkan sejumlah inisiatif baru untuk memperkuat kerja sama yang sudah terjalin.

Presiden Erdogan menyebut beberapa proyek kerja sama yang sedang berjalan akan dievaluasi kembali, dan Turki membuka kemungkinan untuk produksi bersama alat-alat pertahanan dengan Indonesia.

Kolaborasi ini diharapkan dapat mendukung kemandirian dan kekuatan industri pertahanan kedua negara.

Dalam bidang pariwisata, kedua pemimpin juga sepakat untuk mendorong peningkatan kunjungan wisatawan.

Tahun lalu, sebanyak 203.000 turis Indonesia mengunjungi Turki, sementara sekitar 50.000 warga Turki datang ke Indonesia.

Erdogan optimistis angka tersebut akan meningkat seiring bertambahnya frekuensi penerbangan dari maskapai nasional kedua negara.

Presiden Prabowo dalam pernyataannya menekankan pentingnya memperluas akses pasar dan menghapus hambatan perdagangan antara Indonesia dan Turki.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi yang kuat merupakan syarat penting agar suara Indonesia dan Turki diperhitungkan di tataran global.

“Kita harus bersama-sama berkembang sebagai kekuatan ekonomi. Hanya dengan kekuatan ekonomi, suara kita bisa didengar di dunia ini,” ujar Presiden Prabowo.

Ia juga menyampaikan bahwa dirinya dan Erdogan telah menginstruksikan para menteri terkait untuk segera merampungkan negosiasi preferential trade agreement (PTA).

Penyampaian pernyataan bersama oleh kedua presiden menjadi penutup dari pertemuan bilateral yang sarat makna ini.

Pertemuan tersebut menegaskan komitmen kuat antara Indonesia dan Turki untuk meningkatkan kemitraan strategis dalam berbagai sektor demi kepentingan bersama.

Related Articles

Bimata