
BIMATA.ID, Jakarta – Pemerintah telah menyalurkan tunjangan profesi kepada 146.608 guru non-Aparatur Sipil Negara (ASN) pada tahun 2025. Dari jumlah tersebut, sebanyak 71.166 guru non-ASN telah menerima tunjangan profesi sebesar Rp2 juta, seperti yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam keterangan resminya.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikdasmen, Nunuk Suryani, mengatakan bahwa jumlah itu setara dengan 37 persen dari total sasaran penerima tunjangan profesi guru non-ASN.
Penyaluran ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik di seluruh Indonesia.
Selain guru non-ASN, pemerintah juga telah memberikan tunjangan kepada 587.905 guru ASN daerah atau sekitar 40 persen dari total 1.476.964 guru.
Tunjangan tersebut disalurkan secara langsung ke rekening masing-masing guru yang memenuhi syarat administratif dan kelengkapan data.
Nunuk menjelaskan bahwa kecepatan daerah dalam menyalurkan tunjangan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain kepedulian guru dalam memperbarui Data Pokok Pendidikan (Dapodik), serta keaktifan mereka dalam melakukan verifikasi dan validasi rekening melalui Info GTK.
Faktor lainnya adalah kecepatan pemerintah daerah dalam menerbitkan Surat Keterangan Tunjangan Profesi (SKTP) bagi guru yang datanya sudah dinyatakan valid.
“Proses ini membutuhkan koordinasi yang baik agar penyaluran bisa berjalan lancar dan tepat sasaran,” kata Nunuk, Rabu (09/04/2025).
Penyaluran tunjangan dilakukan secara bertahap dan pemerintah terus mendorong agar proses ini berlangsung lebih cepat, efisien, dan akuntabel.
Pemerintah pusat juga terus memantau progres penyaluran di daerah-daerah yang masih di bawah target nasional.
Sejumlah daerah menunjukkan performa sangat baik dalam penyaluran tunjangan profesi guru. Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, menjadi daerah dengan persentase penyaluran tertinggi mencapai 93 persen.
Disusul oleh Provinsi Papua Selatan dengan 92 persen, Kota Bengkulu 91 persen, Kota Magelang 88 persen, dan Kabupaten Bengkulu Selatan 85 persen.
Pemerintah memastikan bahwa proses penyaluran tunjangan bagi guru ASN daerah melalui mekanisme transfer langsung ke rekening akan terus dilakukan hingga semua target penerima mendapatkan haknya.
Program ini diharapkan dapat menjadi motivasi tambahan bagi guru untuk terus meningkatkan mutu pendidikan nasional.




