Mendapatkan berita bahwa Qatar bersedia menginvestasikan USD 2 miliar (sekitar Rp 33,5 triliun) ke Indonesia melalui Danantara Indonesia. Ini bukan hanya mengenai angka besar yang membuat kita terkesima, tetapi lebih dari itu, ini adalah tanda kepercayaan internasional terhadap kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Saya pribadi merasa cukup optimis setelah membaca bahwa Qatar akan menggelontorkan investasi sebesar USD 2 miliar (sekitar Rp 33,5 triliun) ke Indonesia melalui Badan Pengelola Investasi Danantara Indonesia. Menurut saya, berita ini merupakan sinyal positif bahwa diplomasi ekonomi yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto mulai menunjukkan hasil yang nyata.
Pertemuan langsung Presiden Prabowo dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani di Istana Amiri Diwan, Minggu (13/04/25). Pertemuan ini bukan hanya simbol semata, yang diakhiri dengan komitmen investasi sebesar itu, bagi saya, bukan hanya masalah bisnis. Ini mengenai kepercayaan dan komitmen yang kuat. Kepercayaan negara lain terhadap stabilitas politik, arah kepemimpinan, dan iklim ekonomi Indonesia ke depan. Dan kepercayaan semacam ini tidak akan terbentuk dalam semalam. Artinya, ini adalah hasil dari pendekatan diplomatik yang serius, konsisten, dan memiliki visi jangka panjang.
Menariknya, investasi ini diarahkan melalui Danantara Indonesia, sebuah lembaga pengelola investasi strategis yang masih relatif baru. Ini menunjukkan bahwa pemerintah saat ini coba membangun ekosistem investasi yang lebih profesional, terfokus, dan transparan. Diharapkan, agar dana yang masuk bisa dikelola lebih efisien dan tepat sasaran, sehingga tidak tercecer dalam birokrasi atau proyek-proyek fiktif seperti yang kadang terdengar di masa lalu.
Yang semakin memperkuat keyakinan saya, investasi ini bukan sekadar janji manis di atas kertas, tetapi sudah dijaga langsung oleh tokoh-tokoh seperti Rosan Roeslani dan Maruarar Sirait, yang turut hadir dan mengkonfirmasi nilai investasinya. Ini memperkuat keyakinan bahwa niat baik Qatar benar-benar dilaksanakan secara serius dan profesional.
Dari sini, saya melihat bahwa Indonesia sedang memasuki era baru dalam pengelolaan investasi. Bukan hanya mengejar jumlah, tetapi juga kualitas dan keberlanjutan. Melalui lembaga seperti Danantara, ada harapan bahwa dana yang masuk bisa lebih terarah, efisien, dan benar-benar memenuhi kebutuhan pembangunan nasional.
Saya juga melihat bahwa kerja sama seperti ini dapat memperluas wawasan kita dalam bermitra secara global, bukan hanya dengan negara-negara besar seperti AS atau Tiongkok, tetapi juga dengan kawasan Timur Tengah yang memiliki potensi ekonomi yang sangat besar. Qatar adalah contoh awal, semoga bisa diikuti oleh negara lain seperti UEA, Arab Saudi, atau bahkan Kuwait.
Saya berharap, investasi dari Qatar ini tidak hanya berhenti di atas kertas, tetapi segera direalisasikan dalam bentuk proyek konkret, mulai dari pembangunan infrastruktur, energi bersih, sampai pengembangan kawasan industri baru. Dan yang paling penting, rakyat Indonesia harus merasakan dampaknya, baik dalam bentuk lapangan kerja, peningkatan ekonomi daerah, maupun peningkatan kualitas hidup.
Saya juga berharap Presiden Prabowo Subianto terus berkomitmen dalam memperjuangkan diplomasi ekonomi yang visioner, berani, dan berpihak kepada rakyat. Bangun jaringan, pelihara kepercayaan, dan jaga integritas. Karena kepercayaan dari luar negeri itu berharga, tetapi bisa hilang dalam sekejap jika kita tidak dikelola secara transparan dan akuntabel.
Dan akhirnya, dari relung hati saya yang paling dalam, saya berharap semoga kerjasama ini menjadi berkah bagi bangsa Indonesia. Semoga Presiden Prabowo dianugerahi kekuatan, kesehatan, dan kebijaksanaan dalam setiap langkahnya. Semoga semua pemimpin yang terlibat dalam investasi ini diberikan hati yang tulus, tangan yang bersih, dan visi yang jauh ke depan. Amin Ya Rabbal Alamin.
