Federasi Industri Korea Bertemu Presiden RI, Dorong Transformasi Ekonomi

BIMATA.ID, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan kehormatan dari para pengusaha Korea Selatan yang tergabung dalam Federasi Industri Korea (FKI) di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin siang. Pertemuan tersebut berlangsung di Ruang Rapat Besar Istana Merdeka sekitar pukul 11.15 WIB, dan dihadiri oleh 19 delegasi penting dari sejumlah perusahaan besar Korea Selatan, termasuk Hyundai dan Lotte Group.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan sebelum pertemuan dimulai bahwa fokus pembicaraan bukan pada perusahaan LG, melainkan Lotte, Hyundai, dan berbagai perusahaan lainnya. “Kita tidak bicara LG di sini, kita bicara Lotte, Hyundai dan yang lain,” ujar Airlangga.
Dalam kesempatan ini, Presiden Prabowo didampingi oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, serta CEO Danantara Rosan Roeslani. Kehadiran mereka menegaskan pentingnya kerja sama ekonomi yang dibangun antara Indonesia dan Korea Selatan.
Menurut informasi dari laman resmi FKI, organisasi ini telah menjadi pilar utama dalam perjalanan pertumbuhan ekonomi Korea Selatan sejak didirikan pada tahun 1961. Menghadapi tantangan global yang dinamis, FKI berupaya mempercepat transformasi ekonomi nasional dengan mendorong inovasi kewirausahaan, mengembangkan industri masa depan, serta menciptakan lapangan pekerjaan yang berkualitas.
Baca Juga: Presiden Prabowo Bangga Indonesia Kini Mampu Ekspor Pangan ke Negara Lain
Dengan moto “Mengabdi kepada Bangsa melalui Dunia Usaha,” FKI berkomitmen mempererat komunikasi dengan masyarakat, menjembatani kesenjangan sosial, serta memperkokoh sinergi antara sektor bisnis, pemerintah, dan mitra internasional.
Selain itu, FKI berdiri sejajar dengan beberapa organisasi ekonomi besar lainnya seperti Kamar Dagang dan Industri Korea, Asosiasi Perdagangan Internasional Korea, serta Federasi Usaha Kecil Korea.
Saat ini, FKI membawahi sekitar 420 anggota, termasuk perusahaan-perusahaan ternama seperti GS Corporation, Samsung Electronics, Kumho Industrial, Korean Airlines, Hanwha Corporation, Hyundai Motor, Daelim Industrial, LG, POSCO, Doosan Construction, serta 21 perusahaan investasi asing dan 65 organisasi bisnis.
FKI berfokus pada berbagai sektor industri, dengan distribusi usaha meliputi 38,1 persen di bidang manufaktur, 8,6 persen di sektor grosir dan ritel, 6,4 persen dalam layanan bisnis, 3,6 persen di transportasi, serta 1,9 persen di sektor energi dan gas.
Lihat Juga: Prabowo Tanggapi Bijak Usulan Purnawirawan: “Perlu Kajian Mendalam”




