BIMATA.ID, Jakarta- Dalam upaya memperkuat industri pertahanan nasional, PT Pindad (Persero) menjalin kerja sama strategis dengan MEDEF Defence Turki, produsen amunisi swasta terkemuka di dunia. Inisiatif ini diinisiasi oleh PT SATRIA MANDIRI, yang berperan sebagai fasilitator dalam kerja sama ini.
Sebagai tindak lanjut dari undangan MEDEF Defence, PT SATRIA MANDIRI mengunjungi fasilitas produksi mereka di Turki. Dalam pertemuan tersebut, PT Satria Mandiri berhasil menjembatani kesepakatan penting, yaitu:
* Kontrak jual beli komponen amunisi antara PT Pindad dan MEDEF Defence.
* Program Transfer of Technology (ToT) yang akan dilaksanakan di Indonesia.
BACA JUGA: Kesan Rektor Usai Diskusi dengan Prabowo: Indonesia Optimis!
Implementasi program ToT ini akan menunggu penandatanganan nota kesepahaman antara kedua belah pihak. PT. SATRIA MANDIRI, yang ditunjuk sebagai agen eksklusif MEDEF Defence, juga akan membangun fasilitas produksi amunisi di Jawa Barat. Fasilitas ini akan dilengkapi dengan mesin-mesin produksi dari Turki, yang dibeli dengan sistem turnkey. Selain itu, PT. SATRIA MANDIRI akan mendirikan gunstore di Indonesia sebagai bagian dari strategi pemasaran produk.
“Indonesia ke depan diharapkan dapat mandiri dan terdepan di kawasan Asia Tenggara dalam bidang militer,” ujar Sudarmaji Sarman, Direktur PT SATRIA MANDIRI.
Kunjungan PT SATRIA MANDIRI ke Turki pada tanggal 9-19 Mei 2025 juga mencakup kunjungan ke beberapa produsen senjata dan amunisi lainnya, seperti MKE, untuk mendapatkan informasi terkini tentang teknologi produksi.
BACA JUGA: Perang Melawan Korupsi: Prabowo Siapkan Langkah Ekstrem untuk Koruptor
Kerja sama ini diperkuat oleh hubungan bilateral yang baik antara Indonesia dan Turki, yang ditandai dengan kunjungan Presiden Erdogan ke Indonesia. Dukungan dari Presiden terpilih, Bapak Prabowo Subianto, semakin memperkuat keyakinan PT SATRIA MANDIRI untuk berkontribusi dalam implementasi UU No. 16 tentang Industri Pertahanan.
Nilai kontrak timbal balik antara PT Pindad dan MEDEF Defence mencapai sekitar 20 juta USD, yang mencakup kedua belah pihak.
