
BIMATA.ID, Jakarta – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berkomitmen untuk meningkatkan usia harapan hidup (UHH) masyarakat Indonesia, yang mencerminkan semakin baiknya kualitas kesehatan penduduk. Dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, pemerintah menargetkan angka UHH mencapai 75,4 tahun pada 2029. Target ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata tahun 2023 sebesar 72,13 tahun dan sasaran tahun 2025 yang dipatok sebesar 74,43 tahun.
Usia harapan hidup menjadi salah satu indikator utama dalam Prioritas Nasional 4 yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo. Prioritas ini berfokus pada penguatan sumber daya manusia melalui sektor kesehatan, pendidikan, sains dan teknologi, olahraga, kesetaraan gender, serta peningkatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas. “Sumber daya manusia yang sejahtera, adaptif, berakhlak mulia, berbudaya maju, unggul, dan berdaya saing merupakan modal dasar pembangunan menuju tercapainya Visi Indonesia Emas 2045,” demikian pernyataan dalam RPJMN 2025-2029 yang tertuang dalam Perpres 12/2025.
Baca Juga: Anggota DPR Dukung Kebijakan Presiden Prabowo Stabilkan Harga Pangan Awal Ramadhan
Untuk mencapai target ini, pemerintah merancang berbagai kebijakan intervensi di sektor kesehatan dan gizi masyarakat. Program ini diarahkan pada peningkatan layanan kesehatan yang mencakup seluruh siklus kehidupan, mulai dari 1.000 hari pertama kehidupan hingga lanjut usia. Langkah ini juga menitikberatkan pada edukasi kesehatan, peningkatan cakupan layanan, serta tata kelola intervensi gizi untuk mencegah kematian dini dan memperpanjang usia sehat penduduk.
Salah satu strategi yang ditempuh adalah menekan angka kematian ibu dan bayi melalui peningkatan kualitas fasilitas kesehatan serta penguatan sistem deteksi dini faktor risiko. Upaya lain mencakup pencegahan dan penurunan angka stunting dengan meningkatkan cakupan dan kualitas intervensi gizi, terutama bagi kelompok rentan. Selain itu, pemerintah juga memperluas akses layanan kesehatan bagi kelompok usia sekolah, usia produktif, dan lansia, termasuk penyediaan pemeriksaan kesehatan gratis untuk masyarakat.
Dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengembangan sumber daya manusia berkualitas, pemerintah juga meluncurkan kebijakan pemberian makan bergizi gratis. Program ini bertujuan membangun generasi yang lebih sehat, cerdas, dan produktif dengan menyediakan akses makanan bernutrisi bagi siswa, santri, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Selain memenuhi kebutuhan gizi, langkah ini juga diharapkan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola makan seimbang demi menciptakan masa depan yang lebih baik.
Simak Juga: Legislator Gerindra Sri Laelasari Ajak Generasi Muda Hadapi Tantangan di Era Modernisasi




