Iran Siap Menanggapi Surat Amerika Mengenai Isu Nuklir

BIMATA.ID, Teheran – Iran akan segera menanggapi surat dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang dikirimkan dua pekan lalu.
Mengenai isu nuklir, Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, pada Kamis (21/3).
Sebelumnya, pada Rabu (19/3), media Axios melaporkan bahwa Trump telah mengirim surat kepada Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei.
Surat tersebut berisi tenggat waktu dua bulan bagi Iran untuk mencapai kesepakatan nuklir yang baru dengan Amerika Serikat.
“Dia (Trump) telah mengirim surat, dan surat itu akan dijawab serta dikirim dengan cara yang semestinya… Jawabannya akan diberikan dalam beberapa hari mendatang,”kata Aragchi, Jum’at (21/03/2025).
Menurutnya, isi surat Trump memiliki nada yang lebih mengancam, tetapi di dalamnya juga tersirat adanya peluang untuk bernegosiasi.
Meski demikian, Iran tetap menegaskan bahwa tidak akan terlibat dalam negosiasi langsung dengan AS selama masih ada tekanan, ancaman, dan sanksi tambahan terhadap negaranya.
Sebelumnya, pada 7 Maret, Trump mengonfirmasi bahwa dirinya telah mengirim surat kepada Khamenei, menawarkan kemungkinan memulai kembali perundingan mengenai perjanjian nuklir baru.
Trump juga menegaskan bahwa dirinya lebih memilih mencapai kesepakatan diplomatik dengan Iran dibandingkan menggunakan kekuatan militer.
Sebagai informasi, Iran menandatangani perjanjian nuklir pada 2015 bersama China, Prancis, Rusia, Inggris, Amerika Serikat, dan Jerman.
Perjanjian ini mewajibkan Iran mengurangi program nuklirnya sebagai imbalan atas pencabutan sanksi internasional terhadap negara tersebut.
Namun, pada 2018, AS secara sepihak menarik diri dari perjanjian tersebut di bawah pemerintahan Trump dan kembali menerapkan sanksi terhadap Teheran.
Langkah ini menyebabkan perjanjian nuklir tersebut runtuh, memperburuk hubungan kedua negara, dan meningkatkan ketegangan di kawasan Timur Tengah.