BeritaEkonomiNasionalPolitik

IHSG Turun Drastis, Prabowo: Rakyat Desa Tak Punya Saham!

BIMATA.ID, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa dirinya sempat mendapat peringatan mengenai kemungkinan anjloknya IHSG akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang ia rancang. Dalam pidatonya di Sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang, ia menuturkan bahwa ada pihak yang memperingatkan bahwa kebijakan tersebut bisa berdampak negatif pada pasar saham. “Ada ancaman ke ekonomi, ‘Pak karena gagasan makan bergizi harga saham indeks turun.’ Saya bilang aja, ‘kasih tahu ya, saya nggak punya saham, rakyat di desa-desa juga tidak punya saham. Kalau saham jatuh, iya pemain bursa itu (yang terdampak)’,” kata Prabowo.

Ia menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki kepentingan di bursa saham sehingga tidak khawatir dengan fluktuasi IHSG. Menurutnya, mayoritas masyarakat desa juga tidak memiliki investasi di pasar modal, sehingga dampaknya lebih terasa bagi pemain saham besar. “Dan rakyat di desa-desa enggak punya saham. Benar? Kalau saham jatuh ya pemain-pemain bursa itu,” ujar Prabowo. Ia juga berpendapat bahwa saham bagi masyarakat kecil mirip dengan perjudian, di mana yang memiliki modal kecil akan sulit untuk menang. “Saya kasih tahu ya. Main-main saham itu kalau orang kecil pasti kalah, itu untuk orang kecil sama dengan judi itu. Yang menang bandar besar yang kuat, ya kan,” lanjutnya.

Baca Juga: Legislator Gerindra Lale Syifaun Nufus Salurkan Bantuan untuk Korban Puting Beliung di Lombok Tengah

Pada Selasa (18/3), IHSG mengalami kejatuhan tajam hingga turun 6,58 persen ke level 6.046, menyebabkan perdagangan saham dihentikan sementara (trading halt) guna mengendalikan volatilitas pasar. Oktavianus Audi dari Kiwoom Sekuritas menyebutkan bahwa kejatuhan IHSG kali ini merupakan fenomena yang tidak biasa dibandingkan dengan bursa saham regional lainnya. Ia juga menjelaskan bahwa pelemahan IHSG diperburuk oleh peningkatan credit default swap (CDS) Indonesia, depresiasi rupiah sejak awal tahun, serta pemangkasan rating saham Indonesia oleh lembaga keuangan global seperti Morgan Stanley dan Goldman Sachs.

Sementara itu, pengamat pasar modal Ibrahim Assuaibi menyoroti kebijakan ekonomi Amerika Serikat pasca-kemenangan Donald Trump sebagai salah satu faktor eksternal yang turut menekan IHSG. “Trump kembali mengangkat isu perang dagang, terutama dengan negara-negara mitra dagang utama seperti Tiongkok, Uni Eropa, Kanada, dan Meksiko. Ini bisa berdampak negatif terhadap ekonomi global dan pasar keuangan,” ungkapnya. Selain itu, ia memperkirakan nilai tukar rupiah bisa melemah hingga Rp16.900 per dolar AS jika ketidakpastian ekonomi global terus berlanjut.

Selain faktor ekonomi global, ketegangan geopolitik di Timur Tengah juga berkontribusi terhadap pelemahan pasar keuangan. Ibrahim menjelaskan bahwa serangan Israel ke Jalur Gaza yang menewaskan lebih dari 120 orang telah memperburuk situasi, menyebabkan dolar AS semakin menguat dan investor lebih berhati-hati dalam berinvestasi di aset berisiko. Dengan berbagai tekanan ini, IHSG diperkirakan masih akan mengalami volatilitas dalam waktu dekat.

Simak Juga: Presiden Prabowo Resmikan 17 Stadion, Dorong Klub dan Swasta Terlibat dalam Pengelolaan

Related Articles

Bimata