Buat Sekolah Rakyat Berasrama, Prabowo: Kita ingin memutus rantai kemiskinan
Presiden Prabowo Subianto mengumumkan program pembangunan Sekolah Rakyat Berasrama sebagai bagian dari komitmennya untuk meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu

Bimata.id, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto mengumumkan program pembangunan Sekolah Rakyat Berasrama sebagai bagian dari komitmennya untuk meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu. Hal ini disampaikan Presiden Prabowo Subianto pada Sidang Kabinet Paripurna Terkait Persiapan Jelang Idulfitri 1446 H, Jumat, 21 Maret lalu.
Program ini bertujuan untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan berkualitas, dengan membangun 200 sekolah berasrama setiap tahun, hingga mencapai minimal satu sekolah di setiap kabupaten dalam lima tahun ke depan.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya pendidikan sebagai alat utama untuk mengangkat derajat ekonomi rakyat kecil. Sekolah Rakyat Berasrama akan diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, dengan menyediakan pendidikan gratis serta fasilitas asrama agar siswa dapat fokus belajar tanpa terkendala masalah ekonomi.
“Jadi kita dengan ini kita hendak memutus mata rantai kemiskinan anak orang kurang mampu, anak orang miskin tidak boleh miskin. Katakanlah bapaknya sekarang pekerjaannya sangat sederhana, dia umpamanya tukang pemulung, anak dan cucunya tidak boleh jadi tukang pemulung.” ujar Presiden Prabowo.
Setiap sekolah yang dibangun dalam program ini akan memiliki kapasitas hingga 1.000 murid dengan jenjang pendidikan SD, SMP, dan SMA.
“Ini rencana kita dan kita akan bangun tahun ini 200 sekolah berasrama tersebut. Satu sekolah akan terdiri kita harapkan 1.000 murid.” tambahnya.
Pemerintah menargetkan 200 sekolah berasrama dibangun setiap tahunnya. Pada tahap awal, 53 sekolah akan segera diresmikan dalam tiga bulan ke depan, dengan memanfaatkan gedung dan lahan yang sudah dimiliki Kementerian Sosial. Sisanya, sebanyak 147 sekolah, akan menyusul dalam waktu dekat.
“Ternyata Kementerian Sosial sudah punya gedung-gedungnya, sudah punya arealnya jadi tinggal kita renovasi sedikit. Kita ingin segera 53, sisanya yang 147 akan segera menyusul.” tambah Prabowo.
Prabowo menegaskan bahwa pembangunan sekolah ini adalah investasi jangka panjang untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Presiden Prabowo juga mengajak seluruh elemen untuk terus bekerja dengan baik untuk rakyat, serta jangan mau diadu domba.
“Kita harus sekarang belajar dari sejarah, kita harus belajar. Dan sekarang kita semua unsur harus berjiwa besar. Kita atasi perbedaan dengan musyawarah, kita terima kritik dengan besar hati, tapi kita jangan mau diadu domba. Kita harus bekerja dengan baik untuk rakyat kita,” tegasnya.
Dengan diluncurkannya program ini, diharapkan tidak ada lagi anak-anak yang kehilangan kesempatan untuk bersekolah hanya karena keterbatasan ekonomi. Pemerintah optimistis bahwa dalam lima tahun ke depan, sekolah-sekolah ini akan menjadi fondasi kuat dalam membangun generasi penerus yang lebih cerdas, berdaya saing, dan siap membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih gemilang.