BIMATA.ID, Jakarta – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi meminta kepada masyarakat untuk memberikan kesempatan kepada pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto, saat merespons adanya aksi dari mahasiswa yang bertajuk ‘Indonesia Gelap’.
Menurutnya, Prabowo baru menjabat selama 100 hari dan tak menampik ada berbagai permasalahan yang muncul.
Namun, Mensesneg menegaskan, bahwa pemerintah pun terus-menerus mencari cara dan solusi untuk mengatasi masalah.
Baca juga: Beri Hormat Ke Para Hakim di Sidang Istimewa MA 2024, Prabowo: Saya Ini Mantan Prajurit
“Bahwa itu belum bisa menyenangkan semua pihak, mungkin ada pihak- pihak yang masih belum bisa menerima. Bagi kami pemerintah itu biasa,” kata Prasetyo di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Selasa (18/02/2025).
Mengenai hal itu, Prasetyo Hadi menganggap bahwa adanya aksi yang digelar pada Senin (17/02/2025) kemarin di Jakarta tersebut merupakan kebebasan berekspresi.
Akan tetapi, Ia mengingatkan bahwa jangan sampai ada isu yang dibelok-belokkan dari fakta sebenarnya.
Lihat juga: Presiden Prabowo Minta AHY Prioritaskan Pembangunan di Wilayah Indonesia Timur
“Mana? Nggak ada Indonesia gelap gitu. Kita akan menyongsong Indonesia bangkit. Kita sebagai bangsa harus optimis,” ujarnya.
Terkait kebijakan efisiensi anggaran yang dipermasalahkan, dia pun meminta para mahasiswa untuk lebih jeli dalam menyoroti hal itu.
Mensesneg menyampaikan, pemerintah melalui Menteri Keuangan pun sudah menjelaskan secara rinci unsur-unsur yang terkena efisiensi. Serta, kebijakan efisiensi tersebut tidak berdampak pada sektor pendidikan.
Simak juga: Bersyukur dengan Makan Bergizi Gratis, Siswi SMA Sketsa Wajah Prabowo: Sangat Kagum dan Terharu
Selain itu, lanjutnya, program Kartu Indonesia Pintar (KIP) hingga beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), dipastikan terus berjalan.
“Jadi menyampaikan pendapat tidak ada masalah, kami pemerintah akan terus menerima masukan. Karena bagi kami masukan-masukan itu adalah koreksi juga kepada kami,” tuturnya.
Sebagai informasi, efisiensi anggaran yang diterapkan berfungsi agar memangkas anggaran-anggaran yang kurang produktif, seperti seminar hingga acara-acara seremonial. Sebab, rakyat membutuhkan aksi nyata dari pemerintah dalam menerapkan kebijakan anggaran.
Selengkapnya: Presiden Prabowo Segera Keluarkan PP untuk Perangi Judi Online
“Jadi jangan digeser ke wah efisiensi ini seolah-olah akan mengganggu kinerja, seolah-olah memberatkan masyarakat. Tidak begitu semangatnya itu,” imbuhnya.