BIMATA.ID, JAKARTA- Pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inklusif, dan berkelanjutan merupakan faktor krusial dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Indonesia memiliki potensi besar yang ditopang oleh stabilitas makroekonomi, kekayaan sumber daya alam, serta kualitas sumber daya manusia (SDM).
Namun, masih terdapat tantangan yang perlu diatasi, termasuk inefisiensi struktural dan kesinambungan transformasi ekonomi. Dalam hal ini diperlukan stabilitas keamanan dan pertahanan dalam menjaga kedaulatan negara sekaligus menciptakan iklim investasi yang kondusif. Stabilitas nasional merupakan prasyarat utama bagi investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
BACA JUGA: Presiden Prabowo Makan Siang Bersama JK, Bahas soal Gabah hingga Stok Pangan Jelang Ramadhan
“Pertumbuhan ekonomi yang kuat tidak dapat tercapai tanpa stabilitas nasional. Keamanan adalah fondasi utama bagi kepercayaan investor. Data global menunjukkan bahwa negara dengan lingkungan aman dan stabil lebih mampu menarik investasi jangka panjang,” ujar Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan dalam pernyataan resmi yang diterima pada Selasa (4/2/2025).
Menyikapi peningkatan anggaran pertahanan tahun ini yang mencapai 0,7% dari PDB (Produk Domestik Bruto) atau sekitar Rp 165,2 triliun, Luhut menekankan bahwa dana tersebut harus dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Hal ini harus diberikan seluas-luasnya tidak hanya untuk modernisasi alutsista, tetapi juga untuk peningkatan kesejahteraan prajurit serta penguatan SDM TNI.
“Ini semua diperlukan agar TNI bersiap menghadapi tren global, yang semakin menuntut kesiapan militer dalam menghadapi ancaman baru seperti eskalasi geopolitik, serangan siber, dan perkembangan teknologi pertahanan yang semakin canggih,” kata Luhut.
BACA JUGA: Dasco : Presiden Prabowo Nilai Positif Program Makan Bergizi Gratis, Siap Lakukan Evaluasi Lanjutan
Luhut menekankan bahwa TNI harus bertransformasi dan menguasai ilmu pengetahuan modern, terutama dalam bidang Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM), digitalisasi, serta pengelolaan ekonomi dan keuangan.
“Prajurit harus disiplin menerapkan nilai-nilai yang telah mereka pelajari dan terus mengembangkan diri untuk menjadi lebih profesional,” tegas Luhut.
Dengan modal dasar yang dimiliki, Luhut yakin Indonesia mampu menjadi poros kekuatan global. Namun, ini memerlukan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, termasuk TNI, untuk memastikan pembangunan merata dan berkelanjutan.
“Saya percaya, dengan ekonomi yang kuat dan pertahanan yang tangguh, Indonesia akan semakin siap menyongsong masa depan sebagai negara maju,” tutur Luhut.
BACA JUGA: Menteri ESDM Bahlil Laporkan Distribusi LPG 3 Kg ke Presiden Prabowo