BIMATA.ID, Jakarta – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, mendorong generasi muda untuk berani menciptakan peluang usaha sendiri dan tidak hanya bergantung pada pemerintah dalam mencari pekerjaan. Menurutnya, jiwa kewirausahaan harus mulai ditanamkan sejak dini dengan memahami potensi dan keterampilan yang dimiliki.
“Kalau punya kreativitas, jadilah pengusaha, jadilah entrepreneur. Daripada mengeluh tidak ada pekerjaan, lebih baik ciptakan lapangan kerja sendiri, bahkan untuk teman-teman sekitar. Kalau bisa memasak, buat bisnis kuliner. Kalau bisa menjahit, buat usaha fesyen,” ujar Saraswati
Rahayu Saraswati Djojohadikusumo yang juga ketua umum Tunas Indonesia Raya (Tidar) menyoroti bahwa ketergantungan pada pemerintah untuk menyediakan lapangan kerja mencerminkan pola pikir lama yang kurang relevan di era modern. Ia menegaskan bahwa di tengah kemajuan teknologi dan otomasi industri, masih banyak peluang bisnis yang bisa digarap oleh anak muda.
Baca juga: Hujan-hujanan, Prabowo, Jokowi, SBY Naik Maung Bareng Cek Pasukan Parade Senja
“Kita tidak bisa hanya berharap pada sektor-sektor industri lama yang sudah mengalami otomasi. Masih banyak sektor potensial yang bisa dikembangkan, seperti agroindustri, yang diprediksi akan terus tumbuh. Apalagi ketahanan pangan menjadi salah satu fokus utama pemerintah,” tambah wakil ketua umum Gerindra ini.
Selain mendorong semangat kewirausahaan, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo juga menekankan pentingnya literasi keuangan dan investasi bagi anak muda. Menurutnya, hanya mengandalkan tabungan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan di masa depan.
“Jika hanya menyimpan uang tanpa investasi, nanti saat anak-anak masuk kuliah, bisa jadi dananya tidak cukup. Oleh karena itu, investasi menjadi solusi untuk memastikan kestabilan finansial di masa depan,” jelasnya.
Lihat juga: Prabowo di Retret Akmil: Kita Semua Keluarga Besar Indonesia
Dalam kesempatan tersebut, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo juga membahas langkah pemerintah dalam membentuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), yang merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto untuk mengelola investasi negara secara optimal.
“Pemerintah menargetkan agar badan ini mampu menghasilkan dividen berkali-kali lipat dari investasi yang dikelola. Saat ini, ada sekitar 20 hingga 25 proyek yang akan diinvestasikan, termasuk dalam bidang hilirisasi bauksit dan sektor strategis lainnya yang bisa memberikan nilai tambah ekonomi hingga 32 kali lipat,” jelasnya.
Dengan berbagai upaya tersebut, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo berharap generasi muda Indonesia semakin mandiri secara ekonomi, kreatif dalam menciptakan peluang bisnis, serta cerdas dalam mengelola keuangan melalui investasi yang tepat.
Simak juga: Momen Kompak Prabowo, Jokowi dan SBY Nyanyi Bareng dengan Seragam Loreng di Akmil