BIMATA.ID, Jakarta – Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menyatakan bahwa gagasan koalisi permanen yang diusulkan oleh Presiden Prabowo Subianto sebenarnya bukan hal yang baru. Muzani mengungkapkan bahwa ide serupa sering kali muncul selama masa kepresidenan sebelumnya.
“Setiap kali masa kepresidenan, wacana dan pemikiran itu mengemuka, karena dirasakan perlu ada sebuah kerja sama politik yang lebih mantap, yang lebih berjangka panjang,” ujar Muzani saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan pada Selasa, 18 Februari 2025.
Muzani, yang juga menjabat sebagai Ketua MPR RI, menambahkan bahwa koalisi permanen ini dimaksudkan untuk memastikan pembangunan yang berkelanjutan. Ia berharap koalisi tersebut tidak hanya memberikan dampak positif dari segi pembangunan, tetapi juga menciptakan keberlanjutan dalam segi politik.
Baca Juga: Prabowo Jelaskan Rencana Besar Danantara untuk Sumber Daya Alam dan Proyek Berkelanjutan
Menurut Muzani, meskipun gagasan koalisi permanen telah disampaikan, keputusan selanjutnya ada di tangan pimpinan partai politik. “Namun sampai hari ini belum ada pembicaraan, yang bersifat implementatif dari gagasan itu,” kata dia.
Pernyataan mengenai koalisi permanen ini disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny Kabur Harman, setelah menghadiri acara silaturahmi para ketua umum partai KIM plus di kediaman Prabowo di Hambalang, Jawa Barat, pada Jumat, 14 Februari 2025. “Koalisinya untuk sampai 2029. Presiden Prabowo Subianto meminta koalisi KIM plus menjadi koalisi permanen,” kata Benny.
Ajakan untuk membentuk koalisi permanen ini sejalan dengan rencana Partai Gerindra yang akan mendukung Prabowo untuk kembali maju dalam Pemilihan Presiden 2029. Wakil Ketua Majelis Syuro DPP PKS, Ahmad Heryawan, juga menambahkan bahwa pencalonan tersebut diumumkan secara terbuka saat kegiatan silaturahmi menjelang puncak HUT ke-17 Gerindra.
Partai-partai yang tergabung dalam KIM plus sebagian besar menyambut baik tawaran tersebut. KIM plus terdiri dari 9 partai politik yang sudah tergabung dalam KIM dan beberapa partai lainnya di luar koalisi. Anggota asli KIM adalah Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PSI, PBB, Gelora, Garuda, dan Prima. Koalisi ini semakin diperkuat dengan bergabungnya PKS, PKB, PPP, Perindo, dan NasDem, yang menjadikan koalisi ini disebut KIM plus.
Simak Juga: Gerindra Tangsel Minta Kader Kawal Program Kerja Presiden Prabowo