Eri Cahyadi Pangkas Konsultan dan FGD, Surabaya Hemat Rp 1 Triliun

BIMATA.ID, Surabaya – Wali Kota Surabaya terpilih, Eri Cahyadi, mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berhasil menghemat Rp 1 triliun sejak 2023 dengan tidak lagi menggunakan jasa konsultan dan meniadakan focus group discussion (FGD). Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya efisiensi anggaran yang diterapkan di lingkungan Pemkot Surabaya.

“Ketika kami tidak menggunakan konsultan dan tidak ada FGD, penghematan kami sampai Rp 1 triliun karena kami melakukannya sejak tahun 2023,” ujar Eri di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Minggu (16/2/2025).

Eri Cahyadi, yang sebelumnya menjabat sebagai Wali Kota Surabaya periode 2021-2024, kembali terpilih dalam Pilkada serentak 2024. Ia menegaskan bahwa kebijakan efisiensi ini berdampak signifikan pada alokasi anggaran untuk pembangunan di berbagai sektor.

Baca juga: PAN Apresiasi Usulan Koalisi Permanen Presiden Prabowo Soal Koalisi Permanen

Selain meniadakan FGD, Pemkot Surabaya juga menerapkan sistem kerja berbasis lapangan. Para pejabat dan jajaran pimpinan tidak hanya berkantor di Balai RW, tetapi juga terjun langsung ke lapangan untuk memastikan pelayanan publik berjalan optimal.

“Kami tidak lagi menggunakan konsultan, tidak ada lagi FGD-FGD, dan meskipun tidak bekerja di kantor, dampaknya sangat terasa, termasuk penghematan listrik dan air yang baru kami rasakan di tahun 2024,” ujar Eri.

Ia menambahkan bahwa layanan di Dinas Pekerjaan Umum (PU) hingga Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) tetap berjalan dengan baik. Kepala Dinas PU langsung berada di lapangan untuk memantau proyek infrastruktur, sementara layanan administrasi kependudukan tetap berjalan tanpa kendala.

Lihat juga: Presiden Prabowo: Saya Sangat Gembira Ekonomi RI Terkendali & Inflasi Rendah

Meski demikian, beberapa satuan kerja seperti Puskesmas tetap beroperasi di kantor demi memastikan pelayanan kesehatan masyarakat tidak terganggu.

“Dalam tiga tahun Covid, kami bisa membangun jalan baru, rumah sakit baru, semua dari efisiensi anggaran,” kata Eri dengan optimisme.

Sebagai informasi, pemerintah pusat saat ini tengah menerapkan kebijakan efisiensi anggaran secara luas. Hampir seluruh kementerian dan lembaga mengalami pemangkasan pagu anggaran. Meski pemerintah daerah memiliki sumber pendapatan sendiri, banyak yang masih bergantung pada dana transfer dari pemerintah pusat, sehingga efisiensi menjadi langkah strategis dalam memastikan pembangunan tetap berjalan tanpa hambatan.

Simak juga: Presiden Prabowo Perintahkan Pengawasan Ketat Proyek Pembangunan Pemerintah

Dengan kebijakan ini, Eri Cahyadi optimistis Pemkot Surabaya dapat terus melakukan pembangunan yang lebih efektif dan efisien tanpa mengorbankan kualitas layanan kepada masyarakat.

Exit mobile version