Presiden Prabowo Dorong Percepatan Pemerataan Program Makan Bergizi Gratis
BIMATA.ID, Jakarta — Presiden RI Prabowo Subianto menginstruksikan percepatan pemerataan program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar segera melayani lebih banyak siswa dan ibu hamil di seluruh Indonesia.
Langkah ini merupakan komitmen Presiden untuk meningkatkan gizi dan kesehatan masyarakat, terutama generasi muda.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana usai menghadiri Rapat Terbatas bersama Presiden dan sejumlah anggota Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka.
Dalam rapat tersebut, Presiden menegaskan perlunya fokus lintas kementerian dan lembaga untuk memastikan keberhasilan program MBG.
“Bapak Presiden ingin melakukan percepatan karena beliau sangat concern dengan tuntutan anak-anak yang belum mendapatkan makan bergizi. Banyak laporan dari anak-anak yang bertanya kepada orang tua mereka, ‘Kenapa saya belum dapat makan dari Pak Prabowo sementara teman-teman saya sudah?’,” kata Dadan, Rabu (22/01/2025).
Program MBG, yang mulai diberlakukan sejak 6 Januari 2025, telah menjangkau 31 provinsi dan melayani lebih dari 650 ribu penerima manfaat.
“Alhamdulillah, ini sudah berjalan hampir 10 hari dan kami sudah melibatkan 230 satuan pelayanan gizi. Jumlah penerima terus bertambah setiap harinya,” jelasnya.
Ke depan, pemerintah menargetkan peningkatan penerima manfaat program ini secara signifikan. Pada Januari hingga April 2025, MBG diharapkan dapat melayani 3 juta orang, sementara periode April hingga Agustus akan mencakup 6 juta penerima manfaat.
Target ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperluas cakupan program.
Untuk mewujudkan percepatan tersebut, Dadan menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor.
“Ini melibatkan banyak pihak, mulai dari perencanaan di Bappenas, dukungan Kementerian Pertahanan, TNI-Polri, Kementerian Desa, Kementerian Koperasi, UMKM, Kementerian Dalam Negeri, hingga Kementerian BUMN,” tambahnya.
Dadan juga menyoroti perhatian besar Presiden Prabowo terhadap program ini.
“Ini adalah hal yang sangat mengusik hati beliau. Oleh karena itu, Presiden mengumpulkan seluruh pihak terkait untuk melakukan percepatan sehingga lebih banyak anak-anak dan ibu hamil di Indonesia bisa mendapatkan manfaat program ini,” pungkasnya.