BIMATA.ID, Jakarta – Pakar Ilmu Politik dari Universitas Jenderal Soedirman, Luthfi Makhasin, mengusulkan agar rencana pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menjadi momentum penting untuk rekonsiliasi politik. Menurutnya, sudah saatnya komunikasi politik yang sehat dibangun dengan seluruh kekuatan politik setelah pemilu legislatif dan pemilihan presiden usai.
Luthfi menilai bahwa kondisi ekonomi politik global saat ini menghadirkan tantangan besar bagi Indonesia. Oleh sebab itu, dia menekankan pentingnya soliditas elite politik tanpa perlu menyatukan semua pihak ke dalam pemerintahan. Dalam situasi seperti ini, diperlukan kerja sama dan komunikasi antarpartai untuk menjaga stabilitas nasional.
Menurut Luthfi, Indonesia membutuhkan elite politik yang mampu melihat ke depan dan menjaga hubungan baik meskipun memiliki perbedaan pandangan politik. Ia menekankan bahwa perbedaan dalam politik seharusnya tidak memutus tali silaturahmi, melainkan dijadikan landasan untuk menciptakan solusi bersama.
Baca Juga: Prabowo: Program Makan Bergizi Gratis Adalah Kewajiban Pemerintah, Bukan Untuk Dicari Terima Kasih
Caroline Paskarina, pakar Ilmu Politik dari Universitas Padjadjaran, berpendapat bahwa jika pertemuan antara Prabowo dan Megawati benar-benar terjadi, PDI Perjuangan diharapkan tetap konsisten menjadi partai yang kritis terhadap pemerintah. Sikap ini, menurutnya, akan menjadi bukti bahwa masih ada partai politik yang berkomitmen menyuarakan kepentingan rakyat di luar koalisi pemerintahan.
Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, menyebutkan bahwa pertemuan antara Prabowo dan Megawati mungkin saja terjadi pada peringatan hari ulang tahun Megawati pada 23 Januari 2025. Namun, hingga saat ini, belum ada kepastian apakah momen tersebut akan benar-benar menjadi ajang pertemuan kedua tokoh penting ini.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengungkapkan bahwa ia telah menyampaikan pesan pribadi berupa titipan minyak urut dari Megawati kepada Prabowo. Walaupun hal ini menunjukkan hubungan personal yang baik di antara keduanya, Muzani belum dapat memastikan apakah pertemuan tersebut akan terlaksana dalam waktu dekat.
Rencana pertemuan ini menjadi harapan besar bagi masyarakat untuk melihat adanya kerja sama yang lebih baik di antara elite politik. Rekonsiliasi politik tidak hanya mencerminkan kedewasaan demokrasi, tetapi juga memberikan sinyal positif bagi stabilitas politik dan pembangunan nasional di tengah tantangan global.
Lihat Juga: KPU Jakarta Tetapkan Pramono Sebagai Gubernur, Gerindra Jakarta: Siap Kerja Sama