BIMATA.ID, Kuningan – Manager PLN UP3 Cirebon, Imam Ahmadi, mengungkapkan komitmen PLN dalam mendukung transisi energi baru dan terbarukan di wilayah Cirebon.
Saat ini, terdapat 37 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di 19 lokasi, yang telah mencatat lebih dari 10.200 transaksi hingga akhir 2024.
Rest area arah Jakarta menjadi salah satu lokasi dengan transaksi tertinggi.
Menurut Imam, langkah ini sejalan dengan visi pemerintah presiden Prabowo Subianto untuk menciptakan ekosistem energi hijau atau energi baru terbarukan (EBT).
“Kami ingin mewujudkan cita-cita energi bersih dengan dukungan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat. Ini juga menjadi upaya mendukung program Presiden Prabowo terkait kemandirian energi,” kata Imam.
Tak hanya fokus pada kendaraan listrik, PLN juga memperluas inovasinya melalui program seperti Electric Frying Agriculture atau “listrik masuk sawah.”
“Contohnya, di wilayah Ciledug, program ini berhasil mengurangi biaya operasional dari Rp54 juta menjadi Rp16 juta per hektar dalam satu musim tanam. PLN juga telah menjangkau tambak dan sektor peternakan untuk mendukung swasembada dan ketahanan pangan,” ungkapnya.
Ditempat yang sama, Anggota Komisi XII DPR RI Haji Rokhmat Ardiyan (HRA), menekankan pentingnya regulasi yang mendukung pengembangan energi hijau.
a memuji langkah PLN dalam mendukung kendaraan listrik dan berharap infrastruktur pengisian daya dapat terus ditingkatkan.
“Mobil listrik adalah bagian dari visi Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8%, kemandirian energi, dan energi bersih. Ini demi kesehatan masyarakat dan generasi mendatang,” ujar HRA sapaan politisi Partai Gerindra dapil Jabar X (Kuningan, Ciamis, Banjar dan Pangandaran)
HRA juga mengapresiasi kolaborasi antara PLN dan pihak-pihak seperti Fitra Eri dalam mensosialisasikan manfaat kendaraan listrik.
Ia berharap proses pengisian daya di SPKLU bisa lebih cepat, sekitar 10-15 menit, sehingga pengguna merasa lebih nyaman.
Sebagai bagian dari Komisi XII DPR RI, HRA berkomitmen untuk terus mendorong regulasi yang mendukung pengembangan energi bersih dan kendaraan listrik di Indonesia.
Ia menegaskan bahwa program ini adalah wujud nyata cinta pemerintah kepada rakyatnya, dengan fokus pada kesehatan, efisiensi, dan keberlanjutan.
“Kami akan terus mengawal visi besar ini agar terwujud demi kesehatan masyarakat dan kesejahteraan anak cucu kita di masa depan,” ungkapnya.
Sementara, Sebagai pembalap dan jurnalis otomotif, Fitra Eri memandang kendaraan listrik sebagai solusi untuk mengurangi polusi global.
Ia mengapresiasi pemerintah yang telah membuat regulasi mendukung mobil listrik, seperti Insentif pajak kendaraan listrik, Bebas ganjil-genap, dan Pajak kendaraan bermotor tahunan yang ringan.
Fitra juga mengapresiasi kesiapan PLN dalam menyediakan infrastruktur, termasuk insentif pemasangan sambungan listrik.
“Jika semua pihak bekerjasama, kendaraan listrik akan menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Namun, ia menekankan pentingnya penguatan infrastruktur pengisian daya listrik agar kebutuhan pengguna dapat terpenuhi di masa depan.
“Dengan meningkatnya pengguna mobil listrik, PLN harus terus meningkatkan kapasitasnya agar pengguna merasa nyaman dan tenang,” pungkasnya.